SERAYUNEWS – Warga Cilacap terdampak banjir mendapat layanan pengobatan gratis. Layanan pengobatan gratis oleh petugas kesehatan Puskesmas Cilacap Selatan. Pemeriksaan kesehatan ini untuk mengantisipasi dan mencegah timbulnya penyakit. Sebelumnya, banjir melanda Kota Cilacap pada Kamis (27/4/2023) setelah hujan deras melanda wilayah tersebut.
Pemeriksaan dan pengobatan gratis bagi warga terdampak banjir, dengan melibatkan tenaga medis Puskesmas Cilacap Selatan. Acara pengobatan gratis tersebut berlangsung, di kompleks Masjid Abubakar Shidiq, Jalan Manunggal Cilacap, Jumat (28/4/2023).
“Kita cek kondisi warga, kesehatannya seperti apa. Kita ingin memastikan aman,” ujar Kapolsek Cilacap Selatan, AKP Moro Priyadi dalam keterangannya.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolsek juga mengimbau agar warga tetap waspada untuk menjaga kesehatan. Selain itu, menjaga imunitas tubuh guna pencegahan segala penyakit.
Selain memastikan kesehatan warga terdampak banjir, Kapolsek bersama Camat Cilacap Selatan Basuki Priyo Nugroho juga memastikan soal permakanan. Kapolsek dan Camat Cilacap Selatan memastikan dapur umum berjalan dengan baik.
Untuk lokasi dapur umum berada di Gedung Muhammadiyah Jalan Jenderal Sudirman Cilacap. TAGANA Cilacap adalah pihak yang mengadakan dapur tersebut untuk warga yang terdampak banjir dan yang masih berada di pengungsian.
“Ini juga menindaklanjuti perintah Kapolresta Cilacap Kombes Pol Fannky Ani Sugiharto agar para Kapolsek wilayah Kota Cilacap tinjau wilayahnya yang terdampak banjir,” ujarnya.
Sebelumnya, banjir melanda sejumlah wilayah di perkotaan Cilacap pada Kamis malam (27/4/2023). Banjir terjadi setelah hujan lebat melanda Kota Cilacap. Genangan banjir sampai setinggi 70 sentimeter sempat menggenangi jalan protokol dan pemukiman warga. Di Jalan Kauman pada Kamis malam tersebut, ketinggian air sudah setinggi dengan dada orang dewasa.
Pada Jumat siang (28/4/2023) kondisi banjir berangsur surut. Namun, sampai hari kedua, ratusan warga masih bertahan di sejumlah titik pengungsian. Kalakhar BPBD Cilacap, Wijonardi mengatakan, sampai saat ini setidaknya masih terdapat 217 warga yang bertahan di enam titik pengungsian.