Cilacap, Serayunews.com
Menanggapi laporan tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap pun mempersiapkan sejumlah antisipasi, termasuk memetakan wilayah mana saja yang tergolong rawan bencana.
Kepala Harian Pelaksana BPBD Cilacap, Wijonardi mengatakan, dari 24 kecamatan yang ada di Kabupaten Cilacap, 18 kecamatan memiliki potensi bencana. Mulai dari banjir, tanah longsor, kekeringan, angin kencang, kebakaran, gempa bumi hingga tsunami.
“Separuh lebih wilayah Cilacap, atau di 18 kecamatan berpotensi terjadi bencana,” katanya kepada serayunews.com, Jumat (4/2/2022).
Adapun ke 18 kecamatan tersebut meliputi Cilacap Tengah, Cilacap Selatan, Cilacap Utara, Kesugihan, Jeruklegi, Kawunganten, Bantarsari, Kampunglaut, Kroya, Adipala, Maos, Dayeuhluhur, Majenang, Cimanggu, Karangpucung, Sidareja dan Binangun.
“Sedangkan jumlah zona desanya masih sama seperti 2021 lalu, potensi bencana di wilayah Cilacap dikarenakan pengaruh dan kondisi geografis, geologis dan demografi maupun hidrologis di wilayah Cilacap,” tuturnya.
Meski begitu, desa-desa lain tentunya memiliki potensi terjadinya bencana, meski belum masuk dalam desa rawan bencana. Atau dalam arti lain desa yang tidak pernah terjadi bencana bisa saja terkena bencana.
Untuk mengantisipasi itu, pihaknya pun mengaku terus melakukan koordinasi dengan camat-camat di wilayah rawan bencana, untuk menyiapkan kader tanggap bencana di setiap desa.
“Upaya itu untuk membantu memudahkan masyarakat jika terjadi bencana dapat melakukan mitigasi secara mandiri sehingga mengurangi resiko korban,” jelasnya. (Irfan)