Purbalingga, serayunews.com
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga drg Hanung Wikantono mengatakan, sampai bulan Mei ini terdata sudah ditemukan 595 kasus Chikungunya di sejumlah wilayah di Kabupaten Purbalingga.
“Tahun lalu hanya ditemukan 83 kasus,” katanya Jumat (28/05/2021) pagi.
Meski terjadi lonjakan kasus mencapai 595 kasus, dia mengatakan tidak ada laporan kasus yang berat, yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus ini. “Jadi kalau diserang cikungunya sebenarnya hanya perlu dukungan, istirahat yang cukup, dan pemantauan,” ujarnya.
Mengetahui kondisi tersebut, Dinkes telah melakukan upaya-upaya penanganan dan pencegahan. Hasil pendataan, di daerah yang terjangkit kemudian disusul dengan fogging atau pengasapan. “Saat ini, merupakan masa pancaroba. Di masa seperti ini biasanya banyak ditemukan kasus,” kata Hanung.
Secara rinci, disampaikan bahwa persebaran kasus cikungunya tersebar di 12 desa/kelurahan. Temuan kasus terbanyak di Desa Bodaskarangjati, Kecamatan Rembang, yakni sebanyak 114 kasus. Di Desa Babakan (Kecamatan Kalimanah) ditemukan 45 kasus, Desa Kajongan (Kecamatan Bojongsari) ditemukan 60 kasus, Desa Pekiringan (Kecamatan Karangmoncol) 16 kasus, Kelurahan Karangsentul (Kecamatan Padamara) ada 40 kasus, serta Kelurahan Kalikabong (Kecamatan Kalimanah) ditemukan 52 kasus.
Kasus chikungunya juga ditemukan di Desa Kalimanah Kulon (Kecamatan Kalimanah) ditemukan 84 kasus, Desa Bukateja (Kecamatan Bukateja) ditemukan 20 kasus, Desa Kertanegara (Kecamatan Kertanegera) ditemukan 45 kasus, Desa Kasih (Kecamatan Kertanegara) ditemukan 12 kasus, Desa Gemuruh (Kecamatan Bojongsari) ditemukan 43 kasus, serta Desa Brobot (Kecamatan Bojongsari) ditemukan 42 kasus.