SERAYUNEWS– Lapas Kelas IIB Nirbaya Nusakambangan kembali menerima Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) sebagai bagian dari strategi pembinaan berbasis kerja produktif. Sebanyak 14 WBP resmi diterima pada Sabtu (23/8/2025) dengan prosedur ketat, termasuk pemeriksaan kesehatan dan tes narkoba.
Para WBP tersebut berasal dari tiga unit pemasyarakatan berbeda, yakni 4 orang dari Lapas Kelas IIB Cilacap, 5 orang dari Rutan Banjarnegara, serta 5 orang dari Rutan Pemalang. Penempatan baru ini tidak semata-mata untuk mengurangi overkapasitas di lapas dan rutan asal, tetapi juga diarahkan untuk mendukung program ketahanan pangan yang tengah digiatkan di Lapas Nirbaya.
Kepala Lapas Kelas IIB Nirbaya, Helmi Najih, menegaskan bahwa pihaknya kini fokus pada penguatan program pembinaan melalui aktivitas produktif yang berdampak nyata.
“Kami sedang fokus mengembangkan program ketahanan pangan melalui kegiatan pertanian, perikanan, dan peternakan. Dengan penambahan WBP ini, kami berharap tenaga produktif bertambah sehingga program berjalan optimal,” jelas Helmi.
Sebelum menempati blok hunian, para WBP terlebih dahulu menjalani serangkaian pemeriksaan di Poliklinik Lapas Nirbaya. Pemeriksaan meliputi pengecekan kesehatan umum, skrining penyakit menular, hingga tes urine untuk memastikan bebas dari penyalahgunaan narkotika.
Kasubsi Perawatan Lapas Nirbaya, Akhmad Bukori, menyebut langkah ini sebagai bagian penting dalam sistem pembinaan berkelanjutan.
“Pemeriksaan ini memastikan mereka sehat dan bebas narkoba. Ini penting agar mereka siap mengikuti program ketahanan pangan yang sedang kami jalankan,” ujarnya.
Hasil pemeriksaan menunjukkan seluruh WBP dalam kondisi stabil, tidak ditemukan penyakit menular, serta negatif dari narkoba. Dengan demikian, mereka siap mengikuti berbagai program pembinaan yang terintegrasi dengan kegiatan ketahanan pangan.
Program ketahanan pangan di Lapas Nirbaya sendiri menjadi salah satu bentuk konkret pembinaan yang tidak hanya memberi keterampilan bagi WBP, tetapi juga berkontribusi terhadap kemandirian lapas. Melalui kegiatan bercocok tanam, budidaya ikan, hingga pengelolaan peternakan, WBP diharapkan mampu mengembangkan potensi diri sekaligus berperan dalam menciptakan lapas yang mandiri.