SERAYUNEWS– Kawasan Wisata Pertanian (Kawista) Emji Mernek Jenek bangkit dari mati suri, kini tampil dengan konsep yang berbeda memadukan nuansa tradisional dan kekinian. Tak hanya hiburan, di tempat wisata ini pengunjung dapat belajar mengenai pertanian dan peternakan.
Kawista Emji Mernek berlokasi di Desa Mernek, Kecamatan Maos, Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah merupakan satu di antara rintisan sejumlah desa wisata di Kabupaten Cilacap yang sedang dikembangkan.
Pengembangan Kawista ini dikemas dalam program kegiatan outbound Mabit Kawista (Main Bina Ilmu dan Tekonologi Kawasan Wisata Pertanian). Kegiatan ini dapat diikuti oleh semua usia termasuk anak-anak sekolah.
Kepala Desa Mernek, Bustanul Arifin mengatakan, sejak didirikan pada tahun 2019, Kawista ini mengalami pasang surut. Terlebih saat Covid-19 mewabah di Indonesia, tempat wisata ini terpaksa ditutup dan tak beroperasi. Apalagi sarana prasarana konstruksi saat itu dominan menggunakan bambu, sehingga tak mampu bertahan lama.
“Sempat dibuka namun terkendala dengan merebaknya Covid. Dulu pakai track bambu tapi tidak tahan lama. Sehingga kita renovasi dengan track darat, yang tahan lama, dan ditambah inovasi lainnya. Jadi kita renovasi sekaligus tambah inovasi,” ujarnya, Selasa (31/10/2023).
Kawista Emji ini dikelola oleh BUMDes Ngudi Rahayu, dengan memanfaatkan lahan milik desa seluas 0,5 hektar. Menawarkan konsep outbound akan lebih mengenalkan dunia pertanian khususnya untuk anak sekolah dengan kegiatan hiburan yang menarik.
“Di sinilah salah satu tempat yang layak untuk dikunjungi sebagai tempat wahana pembelajaran bersama di kehidupan nyata karena salah satunya wilayah sekitar seperti Maos, Sampang, Adipala, dan Kroya merupakan daerah pertanian,” terangnya.
Tidak hanya itu, teknologi pertanian dan profesi petani dikenalkan untuk generasi muda khususnya anak-anak taman kanak-kanak (TK), sekolah dasar (SD), dan sekolah menengah melalui permainan menarik dan menyenangkan.
“Untuk outbound berisi permainan anak, fun games, ice breaking, workshop menanam, dan tour de kawista,” imbuhnya.
Direktur BUMDes Ngudi Rahayu, Heriyanto, menyampaikan, sebelumnya telah diluncurkan sentra kuliner di Kawista Desa Mernek. Dengan adanya tambahan hiburan outbond, diharapkan semakin banyak warga masyarakat di Kabupaten Cilacap yang berkunjung ke Kawista Emji.
“Dengan adanya fasilitas outbond, akan semakin minat masyarakat untuk mengunjungi Kawista Desa Mernek. Selain masyarakat bisa mempelajari mengenai pertanian juga dapat memanfaatkan hiburan yang ada di kawasan ini seperti outbound,” ujar Heriyanto
Untuk masuk ke Kawista Emji Desa Mernek ini tidak dipungut biaya, namun ada sejumlah paket yang ditawarkan mulai harga Rp20.000 mendapat fasilitas materi dan praktek pertanian.
Untuk pengenalan unit-unit di Kawista yaitu kawasan greenhouse buah dan sayur, area penanaman padi multi varietas, pertanian hortikultura, taman refugia, budidaya kambing, serta alat pengering padi pinky rudal (inovasi pengering padi rotrary dryer).
“Untuk produktivitas hasil padi, sekitar 6 ton perhektarnya, sehingga tidak hanya sektor wisata, namun dapat menambah pendapatan BUMDes, apa lagi harga saat ini sedang tinggi sekitar 8000 per Kilogramnya,” imbuhnya.
Salah satu sisw kelas 5 SD Negeri 2 Mernek Asti Rahayu (11) mengungkapkan, bahwa selain bermain wahana, dengan berkunjung ke Kawista Mernek juga dapat menambah pengetahuan dan pengalaman di bidang pertanian.
“Rasanya senang bisa belajar pertanian, jadi tahu cara menanam, memelihara memupuk dan memanen, teranyata menjadi petani juga membanggakan dan mengasyikan,” ujarnya.
Sejumlah sarana prasarana di Kawista Desa Mernek pun semakin lengkap, beberapa fasilitas yang tersedia seperti lahan pertanian, kandang peternakan, gazebo, ayunan, jembatan bambu dan sejumlah spot swafoto.
Terpisah, Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamian patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, Brasto Galih Nugroho mengungkapkan sudah membantu Kawista Desa Mernek ini sejak tahun 2019.
Menurutnya, Pertamina Patra Niaga memiliki komitmen tinggi dalam melakukan tanggung jawab sosial perusahaan (TJSL) untuk lingkungan ataupun komunitas yang membutuhkan di sekitar depot operasi.
“Kawista Desa Mernek ini memang sudah menjadi perhatian Pertamina Patra Niaga JBT melalui FT Maos untuk dikembangkan melalui program CSR. Sinergi yang baik dengan Bumdes Rahayu dan Pemerintah Desa Mernek membuat Kawista Desa Mernek ini semakin berkembang dengan diluncurkannya outbond ini. Semoga ke depannya Pertamina Patra Niaga JBT bisa memberikan kontribusi lebih melalui program-program CSR,” tutup Brasto.