SERAYUNEWS – Tahun Baru Imlek adalah momen penting bagi masyarakat Tionghoa untuk berkumpul bersama keluarga dan merayakan keberuntungan serta kemakmuran.
Selain tradisi yang sarat makna, ada pula sejumlah pantangan atau larangan yang diyakini dapat membawa kesialan jika dilanggar.
Meskipun zaman telah berubah, banyak orang yang tetap memegang teguh kepercayaan ini demi menghormati tradisi dan menjaga keharmonisan.
Berikut adalah 10 pantangan saat Imlek yang masih diyakini hingga kini.
1. Tidak Menyapu atau Membersihkan Rumah
Pada hari pertama Imlek, menyapu atau membersihkan rumah dianggap sebagai tindakan yang dapat “membuang” rejeki dan keberuntungan.
Oleh karena itu, aktivitas bersih-bersih biasanya dilakukan sebelum malam Imlek sebagai simbol membersihkan hal-hal buruk dari tahun sebelumnya.
2. Tidak Memakai Pakaian Berwarna Hitam atau Putih
Warna hitam dan putih dianggap sebagai warna duka cita dalam budaya Tionghoa, sehingga dilarang digunakan saat perayaan Imlek.
Sebagai gantinya, warna merah yang melambangkan keberuntungan dan kebahagiaan menjadi pilihan utama.
3. Tidak Mengucapkan Kata-Kata Negatif
Kata-kata seperti “mati,” “rugi,” atau “bangkrut” dianggap tabu selama perayaan Imlek. Ucapan negatif ini diyakini dapat membawa energi buruk dan nasib sial sepanjang tahun.
4. Tidak Memecahkan Barang Pecah Belah
Memecahkan piring, gelas, atau barang pecah belah lainnya saat Imlek dipercaya dapat membawa perpecahan dalam keluarga atau kehilangan keberuntungan.
Jika hal ini tidak sengaja terjadi, potongan pecahannya biasanya dibungkus dengan kain merah sambil mengucapkan doa agar kesialan tersebut dihindari.
5. Hindari Meminjam atau Meminjamkan Uang
Pada hari Imlek, meminjam atau meminjamkan uang dianggap sebagai tanda awal kesulitan finansial sepanjang tahun. Bahkan, orang yang memiliki utang dianjurkan untuk melunasinya sebelum perayaan dimulai.
6. Tidak Boleh Menangis
Tangisan saat Imlek dianggap sebagai pertanda buruk dan dapat membawa kesedihan sepanjang tahun. Oleh karena itu, orang tua biasanya berusaha menjaga suasana ceria, terutama untuk anak-anak.
7. Tidak Memotong Rambut
Memotong rambut saat Imlek dipercaya dapat “memotong” rejeki. Sebagai antisipasi, banyak orang memilih untuk pergi ke salon sebelum perayaan Imlek dimulai.
8. Tidak Makan Bubur
Bubur dianggap sebagai makanan yang melambangkan kemiskinan dalam budaya Tionghoa.
Oleh karena itu, saat Imlek, bubur biasanya dihindari dan digantikan dengan makanan-makanan yang melambangkan kemakmuran, seperti ikan dan daging.
9. Tidak Membalik Ikan Saat Makan
Dalam tradisi Tionghoa, ikan melambangkan keberuntungan. Saat makan ikan, dilarang membalik ikan di atas piring karena dianggap dapat membawa nasib buruk. Sebagai gantinya, tulang ikan dikeluarkan tanpa membaliknya.
10. Tidak Boleh Tidur Siang
Tidur siang pada hari pertama Imlek diyakini dapat membuat seseorang menjadi pemalas sepanjang tahun.
Oleh karena itu, keluarga biasanya sibuk menyambut tamu atau mengunjungi kerabat untuk menjaga suasana semangat.
Pantangan-pantangan saat Imlek ini bukan sekadar larangan tanpa alasan, tetapi mencerminkan harapan akan kehidupan yang lebih baik di tahun yang baru.
Meskipun sebagian orang kini melihatnya hanya sebagai simbolis, menghormati tradisi tetap menjadi bagian penting dalam menjaga hubungan antar generasi.
Bagaimana dengan Anda, apakah masih mengikuti pantangan-pantangan ini saat Imlek? Selamat merayakan Imlek.
***