
SERAYUNEWS – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Banyumas sejak Selasa (11/11/2025) mengakibatkan bencana banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem di sejumlah wilayah. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas, tercatat 17 desa/kelurahan di 11 kecamatan terdampak.
Sekretaris BPBD Banyumas, Andi Risidianto, menjelaskan bahwa hingga Rabu (12/11/2025) pukul 09.15 WIB, pihaknya masih melakukan pemantauan dan penanganan di sejumlah titik bencana.
“Bencana yang terjadi paling banyak berupa banjir luapan dan tanah longsor akibat intensitas hujan tinggi. Saat ini kami terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk percepatan penanganan di lapangan,” kata Andi.
Dari data BPBD, tercatat 9 titik banjir di antaranya melanda wilayah Sokanegara (Purwokerto Timur), Kembaran, Karanglewas Kidul, Karangsalam, Rejasari, Bantarsoka, Pasir Kidul, dan Nusadadi.
Sementara tanah longsor terjadi di Kaliwangi (Purwojati), Kalikesur (Kedungbanteng), Cikakak (Wangon), Watuagung (Tambak), dan Lumbir. Selain itu, cuaca ekstrem berupa angin kencang dilaporkan melanda wilayah Purwodadi (Kembaran), Sokawera (Cilongok), dan Bogangin (Sumpiuh).
“Beberapa lokasi sudah mulai surut, tetapi kami tetap menyiagakan petugas karena masih ada potensi hujan dengan intensitas tinggi,” ujarnya.
BPBD Banyumas telah melakukan sejumlah langkah cepat, antara lain penyusunan rencana operasi, kaji cepat di lapangan, serta evakuasi dan penyelamatan warga terdampak.
Andi menyebut, meski sebagian wilayah sudah mulai surut, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan.
Hingga pagi hari ini, sebanyak 21 rumah di Perumahan Mandalatama, Kecamatan Karanglewas, dilaporkan sempat terendam. Dari jumlah itu, 15 rumah berpenghuni, dan seluruh warga sudah mengungsi sementara ke rumah kerabat dan hotel terdekat. Kondisi air kini berangsur mulai surut.