SERAYUNEWS– Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap mencatat sebanyak 143 rumah warga di wilayah Kabupaten Cilacap rusak akibat diterjang hujan disertai angin kencang (puting beliung). Musibah itu terjadi pada Sabtu 27 Januari 2024 sore lalu. Kerusakan bervariasi, mulai rusak ringan hingga rusak berat, baik karena terhempas maupun tertimpa pohon.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cilacap, Bayu Prahara menyampaikan, bahwa hasil asesmen yang dilakukan aparat dan BPBD Cilacap didapatkan ada dua wilayah yang paling terdampak yakni Kecamatan Jeruklegi dan Kecamatan Cilacap Utara.
“Dari asesmen yang dilakukan oleh aparat setempat bersama dengan BPBD, di Desa Tritih Wetan Kecamatan Jeruklegi ada 93 rumah terdampak sedangkan di Kelurahan Mertasinga ada 50 rumah terdampak dari rusak ringan hingga berat. Selain itu beberapa pohon besar tumbang, papan reklame roboh,” ujar Bayu dalam keterangannya, Senin (29/1/2024).
Di samping angin kencang, lanjut Bayu, peringatan dini cuaca ektrem sebetulnya sudah dikeluarkan oleh BMKG dan disosialisasikan termasuk oleh BPBD melalui berbagai media sosial.
Selain itu Cuaca ekstrem juga mengakibatkan longsor yang mengancam rumah warga di Desa Brebeg dan menimpa 1 rumah dan Jalan Desa Jeruklegi Kulon Kecamatan Jeruklegi
“Dalam kejadian tersebut alhamdulillah tidak ada korban jiwa. BPBD beserta aparat setempat, warga dan tentu relawan relawan telah memberikan respon cepat, baik penanganan darurat maupun pascanya,” imbuhnya.
Selain itu, BPBD juga telah mendistribusikan bantuan berupa asbes untuj rumah-rumah yang rusak sesuai prioritas, berdasar tingkat kerusakan dan kemampuan warga terdampak. Untuk penanganan longsor BPBD juga memberikan bantuan berupa bronjong kawat dan kayu serta kalsi untuk rumah terdampak.
“Terhadap cuaca ekstrem yang menurut BMKG dapat dimungkinkan sampai pertengahan Februari, BPBD menghimbau agar masyarakat tetap tenang, namun waspada serta berupaya untuk meminimalisir potensi bencana, misalnya dengan menebang pohon pohon yang rapuh dan berpotensi tumbang,” imbaunya.