SERAYUNEWS– Surat suara untuk Pemilihan Legislatif (Pileg) tahun 2024 mendarat di Kabupaten Purbalingga, Selasa (5/12/2023) pagi. Selanjutnya logistik Pemilu tersebut disimpan di gudang penyimpangan di Jalan Raya Kedungjati KM 1, Bukateja, Dusun II, Kedungjati, Kecamatan Bukateja, Kabupaten Purbalingga.
“Jumlah surat suara sebanyak 2.367.060 lembar. Masing-masing 789.020 surat suara DPRD Kabupaten, DPRD Provinsi dan DPR RI. Semua sudah kami terima dan kami simpan di gudang,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Purbalingga Zamaahsari Ramzah didampingi anggota KPU Purbalingga Sudarmadi.
Pemberangkatan surat suara dari percetakan di Kabupaten Karanganyar Senin (4/12/2023) sore. Mengenai proses sortir dan pelipatan, pihaknya masih menunggu petunjuk teknis dari KPU RI. Saat ini seluruh surat suara Pileg sudah tersimpan di gudang. “Nanti jadwal sortir dan pelipatan kami informasikan selanjutnya,” tambahnya.
Seperti diberitakan, KPU Purbalingga mulai menerima pendistribusian logistik Pemilu 2024. Selanjutnya logistik tersebut KPU simpan di gudang milik Perumda Puspahastama di Desa Kedungjati, Kecamatan Bukateja, Kabupaten Purbalingga.
Rincian Logistik Pemilu yang sudah KPU terima masing-masing adalah tinta yang sudah datang pada Kamis (26/10/2023) pukul 14.00 WIB. Jumlahnya 5928 botol. Kemudian bilik suara yang datang pada Minggu (29/10/2023) pukul 21.00 WIB berjumlah 11.836 buah.
Alat Tulis Kantor (ATK) datang pada Selasa (21/11/2023) pukul 11.00 WIB sebanyak 2964 set. Segel datang pada Senin (27/11/2023) pukul 09.30 WIB jumlahnya 284.986. Alat coblos datang pada Selasa (21/11/2023) pukul 16.00 WIB sebanyak 11.856 buah.
Selain itu tanda pengenal datang Selasa (21/11/2023) pukul 16.00 WIB sebanyak 2964 set, segel plastic (kabel ties) datang Kamis (23/11/2023) pukul 08.30 WIB sebanyak 77.064 buah. Lalu, plastik pembungkus datang Kamis (16/11/2023) pukul 17.00 WIB. Jumlah total 2964 set. Minggu (3/12/2023) 3.200 kotak suara juga datang.
Ketua Bawaslu Purbalingga, Misrad mengatakan pihaknya juga melakukan proses pengawasan logistik pemilu. Pengawasan mulai dari awal KPU menerima logistik.
“Jadi pengawasan itu dari awal kedatangan logistik, jumlahnya sesuai atau tidak, ada kerusakan atau tidak, itu kita awasi semua,” katanya.
Selain itu, gudang yang menjadi penyimpanan juga Bawaslu periksa, apakah sesuai ketentuan atau tidak. “Mulai dari kondisi bangunan, luas bangunan, dan juga keamanan,” lanjutnya.