
SERAYUNEWS – Setelah dua hari pencarian intensif, tim SAR gabungan akhirnya menemukan seorang pemancing yang hilang di perairan Batu Gajah, Pulau Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Minggu (9/11/2025), setelah sebelumnya dilaporkan hilang sejak Jumat sore (7/11/2025).
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Cilacap, M. Abdullah, menjelaskan bahwa laporan pertama diterima dari anggota Polsek Nusakambangan pada Sabtu (8/11) sekitar pukul 16.55 WIB.
Laporan tersebut menyebutkan adanya seorang pemancing yang hilang di sekitar wilayah Batu Gajah, Nusakambangan.
“Setelah menerima laporan, pada pukul 07.00 WIB kami langsung mengerahkan satu tim rescuer dari Kantor SAR Cilacap untuk melakukan pencarian bersama unsur SAR gabungan,” kata Abdullah.
Menurut keterangan dari rekan-rekan korban, insiden berawal saat lima orang pemancing berangkat dari Platar Agung, Pamotan, Kalipucang menuju perairan Nusakambangan pada Jumat (7/11/2025).
Mereka memancing hingga sore hari, namun cuaca memburuk dan ombak tinggi memaksa mereka bermalam di sebuah saung di kawasan Batu Gajah.
Keesokan paginya, Sabtu (8/11) sekitar pukul 06.00 WIB, satu anggota kelompok diketahui sudah tidak berada di lokasi. Upaya pencarian sempat dilakukan oleh rekan korban, namun gagal menemukan hasil hingga akhirnya dilaporkan ke aparat kepolisian dan diteruskan ke Basarnas Cilacap.
Setelah melakukan pencarian intensif bersama Polsek Nusakambangan dan potensi SAR setempat, tim berhasil menemukan korban pada pukul 08.45 WIB dalam kondisi meninggal dunia.
Lokasi penemuan berada di koordinat 7°39’59.39″S – 108°50’8.39″T, atau sekitar 7,05 kilometer ke arah timur tenggara dari lokasi awal korban dilaporkan hilang.
“Korban kemudian dievakuasi menuju RSUD Kota Banjar dan diserahkan kepada pihak keluarga,” ujar Abdullah.
Dengan ditemukannya korban, operasi SAR resmi ditutup, dan seluruh unsur yang terlibat dikembalikan ke kesatuannya masing-masing.
Abdullah menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban serta mengimbau masyarakat, terutama para pemancing, agar selalu memperhatikan kondisi cuaca dan keselamatan diri sebelum melaut.
“Kami mengimbau masyarakat agar selalu waspada terhadap perubahan cuaca ekstrem di wilayah perairan selatan Jawa. Keselamatan harus menjadi prioritas utama,” tegasnya.
Wilayah perairan selatan Cilacap hingga Nusakambangan dikenal memiliki arus kuat dan ombak tinggi, terutama saat peralihan musim.
BMKG Cilacap mencatat, gelombang di wilayah selatan Jawa bisa mencapai 2 hingga 4 meter, terutama pada pagi dan sore hari.
Kondisi ini menjadi faktor utama yang sering menyebabkan kecelakaan laut, termasuk yang menimpa kelompok pemancing Batu Gajah.