Nusakambangan, serayunews.com
Penyelam yang tergabung dalam tim itu melibatkan penyelam dari Lanal, Polres Cilacap, Basarnas dan stake holder diterjunkan untuk memastikan tidak ada korban lain yang terperangkap, serta untuk mengetahui titik muatan kapal yang ikut tenggelam seperti 2 unit dump truk dan 1 sepeda motor.
“Kami dari Lanal, Basarnas, Kepolisian dan Stake Holder yang ada lakukan penyelaman untuk mengetahui titik-titik posisi tronton (dump truk) karena ada 2 yang jatuh ke laut, titik ini akan kita kasih tanda, apabila tronton berada di posisi tengah, akan kita tarik ke pinggir, jangan sampai menganggu alur pelayaran,” ujar Kolonel Laut Sugeng Subagyo selaku Danlanal Cilacap dalam keterangannya.
Petugas lakukan penyelaman di lokasi awal tenggelam secara bergantian. Sedangkan kondisi arus bawah laut dilaporkan kencang, sebab dilokasi tersebut kedalaman air bisa mencapai 15 meter dengan rata-rata pasang sarut masih di kedalaman 12 meter. Di lokasi tersebut juga sebagai jalur transportasi kapal besar menuju Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap dan sejumlah Dermaga.
Sebelumnya, Kapal Pengayoman IV milik Kemenkumham itu terbalik di perairan Nusakambangan saat menuju Dermaga Sodong setelah berlabuh di Dermaga Wijayapura untuk mengantar dump truk bermuatan pasir untuk menyuplai pembangunan Lapas baru di Nusakambangan.
Diduga karena arus dan angin kencang kapal bermuatan dump truk itu oleng dan miring, kemudian terbalik. Atas peristiwa itu, dilaporkan 2 orang meninggal dunia dan 5 orang selamat. Sedangkan kendaraan yang tenggelam yakni 2 unit dump truk dan 1 sepeda motor.