Diperoleh informasi, pergerakan tanah ini terjadi saat Rabu kemarin saat wilayah Beji diguyur hujan. Keesokan harinya terjadi pergerakan tanah yang ada di sekitar rumah warga. Semakin hari, rekahan tanah tambah lebar sehingga mengancam lima rumah warga.
Untuk menghindari terjadinya korban jiwa akibat pergeseran tanah yang terus terjadi, lima kepala keluarga yang rumahnya terancam terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman. Apalagi saat ini hujan dengan intensitas tinggi masih sering terjadi.
“Awalnya hujan, terus ada rekahan kecil, semakin hari semakin lebar, sehingga atas saran dari pemerintah desa dan relawan bencana, kami terpaksa mengungsi ke tempat saudara yang lebih aman,” kata Abdurouf, warga Sinduaji yang rumahnya terancam.
Menurutnya, selain dirinya dan keluarga, rekahan tanah itu juga mengancam rumah lainnya. Total ada sekitar lima rumah yang kondisinya dekat dengan rekahan tanah.
“Semua yang rumahnya terancam mengungsi, kami juga dibantu oleh relawan dari RAPI yang ikut mendampingi kami,” katanya.
Koordinator tim SAR RAPI Banjarnegara Tedjo Sumarno mengatakan, saat ini lima keluarga tersebut mengungsi di lima rumah warga yang juga masih ada ikatan keluarga. Keluarga terdampak ini sementara mengungsi sembari menunggu instruksi lanjutan dari BPBD Kabupaten Banjarnegara.
“Mereka mengungsi dulu, khususnya jika malam hari dan hujan,” katanya. (oel)