SERAYUNEWS – Jalan Tol Cilacap-Jogja akan terjang 22 desa di Kabupaten Banyumas.
Mengenai hal tersebut warga pun sudah mengetahuinya. Jalan Tol Cilacap-Jogja akan melewati beberapa kabupaten.
Kabupaten yang ikut menjadi bagian dalam proyek jalan Tol Cilacap-Jogja adalah Banyumas, Kebumen, Purworejo, dan Cilacap.
Mengenai pembebasan lahan, pemerintah pun telah mempersiapkan. Hal itu karena jalan Tol Cilacap-Jogja akan membentang sepanjang 121,75 kilometer.
Maka, jumlah desa dan kabupaten terdampak pun cukup banyak. Di Kabupaten Banyumas ada 22 desa dari 3 kecamatan yang akan kena pembangunan proyek ini.
Nama-nama kecamatan tersebut adalah Kecamatan Tambak, Sumpiuh, dan Kemranjen.
Saat ini pemerintah terus melakukan upaya untuk kelanjutan pembangunan jalan tol. Salah satunya adalah pembebasan lahan.
Berdasarkan informasi, Pemkab Banyumas pun sudah melakukan konsultasi publik atas adanya Tol Cilacap-Jogja.
Selain itu, Bappedalitbang Banyumas bersama dengan tim teknis dari pusat pun melakukan konsultasi publik penyusunan amdal.
Secara umum pun warga di 3 kecamatan dan 22 desa yang terdampak tol tidak keberatan dengan adanya rencana pembangunan jalan tol.
Warga hanya meminta untuk terbukanya ruang diskusi dan informasi. Warga juga memberikan beberapa usulan dan masukan.
Masyarakat di Kecamatan Kemranjen, Sumpiuh, dan Tambak meminta agar jalan tol yang melewati wilayah mereka adalah tol layang.
“Mereka meminta agar jalan tol yang melawati adalah jalan tol layang karena ketiga daerah itu adalah daerah rawan banjir di Banyumas,” ujar Kasubid Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Bappedalitbang Banyumas, Barkah, Jumat (26/8/2022).
Secara topografis, daerah Kemranjen, Sumpiuh dan Tambak adalah daerah cekungan.
Sisi utaranya adanya pegunungan dan sisi selatan adalah daerah yang berdekatan dengan laut.
Kondisi seperti itu membuat air gunung turung ke bawah ditambah juga dari laut sehingga menyebabkan sering banjir.
Warga masyarakat minta dilibatkan untuk setiap perkembangan pembangunan jalan tol.
“Minta tol layang dan menjadi masukan supaya lebih antisipasi dan selalu melibatkan masyarakat,” kata Barkah.
Tentang Uang Ganti Rugi
Yang juga mendapatkan perhatian dari masyarakat adalah uang ganti rugi untuk warga desa terdampak.
Ada permintaan dari masyarakat agar pembayaran uang ganti rugi secara tunai bukan dengan dicicil.
Selanjutnya, bagian penting dari jalan tol adalah adanya pintu keluar tol atau exit tol yang perkiraan lokasinya di Kecamatan Sumpiuh.
Selanjutnya, pintu keluarnya melalui jalan lingkar Sumpiuh. Untuk rest area akan berada di Kecamatan Kemranjen.
Informasi yang ada sebelumnya, Barkah mengatakan telah melakukan konsultasi publik penyusunan amdal pada 18 Agustus 2022.
Selanjutnya adalah penyiapan amdal 2022-2023 dan juga penyiapan Larap, penetapan lokasi juga 2022-2023.
Saat ini tahapan persiapan yang dilakukan saat ini merupakan Tahap kedua. Pengadaan lahan pada 2023-204.
Selanjutnya, masuk ke tahap konstruksi pada 2024 pertengahan namun dengan catatan pengadaan tanah selesai pada 2024.
Jalan Tol Cilacap-Jogja rencananya terkoneksi dengan jalan tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap di sisi barat, dan jalan tol Solo-Jogja-YIA Kulon Progo di sisi Timur.
Dengan demikian akan ada tiga provinsi sekaligus yakni provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Menurut peta perencanaan, akan ada 22 desa di Banyumas yang terdampak tol dan tersebar di 3 kecamatan, yakni Kecamatan Tambak, Kemrajen, dan Sumpiuh.
Demikian informasi tentang perkembangan terbaru pembangunan jalan Tol Cilacap-Jogja.***