
SERAYUNEWS – Sebanyak 24 korban insiden ambruknya lantai dua Sekolah Alam Purwokerto pada Selasa (25/11/2025) sore menjalani perawatan di Rumah Sakit Orthopaedi Purwokerto (RSOP).
Direktur RSOP, dr Rosa Indiarto, memastikan seluruh korban sudah melalui pemeriksaan awal, dan sebagian telah masuk ruang rawat inap.
dr Rosa menjelaskan seluruh korban telah menjalani triase darurat setibanya di RSOP.
“Jumlahnya 24, sementara ini masih dalam proses pemeriksaan seluruhnya. Yang sudah diperiksa, dua mengalami cedera kepala, kemudian lainnya beberapa didiagnosis patah tulang. Tidak ada yang mengalami luka berat, tetapi kebanyakan patah tulang,” katanya.
Menurutnya, mayoritas korban dalam kondisi sadar. Namun dua korban dengan cedera kepala sempat mengalami penurunan kesadaran meski tergolong ringan.
“Semua alhamdulillah sadar, kecuali yang cedera kepala ada penurunan kesadaran walaupun cedera kepala ringan, dua orang. Sementara ini dua orang, karena yang lainnya masih diperiksa,” ujarnya.
RSOP menangani korban menggunakan prosedur kegawatdaruratan standar, mulai dari pemeriksaan awal hingga secondary survey. Setelah itu, para pasien ditangani oleh tim dokter ortopedi.
“Kita melakukan tindakan gawat darurat, ada pemeriksaan, secondary survey. Sekarang sedang ditangani oleh dokter ortopedinya. Beberapa sudah dirawat inap, sementara yang lainnya masih dalam pemeriksaan. Terutama yang mengalami cedera kepala karena perlu observasi karena ada penurunan kesadaran,” jelas dr Rosa.
Insiden ambruknya lantai dua Sekolah Alam Purwokerto terjadi sekitar pukul 15.30 WIB. Sejumlah fasilitator mengalami luka-luka dan langsung dilarikan ke beberapa rumah sakit, termasuk RSOP.
Hingga malam hari, proses asesmen kondisi bangunan masih berlangsung.
Pihak kepolisian belum dapat memastikan penyebab pasti ambruknya lantai dua bangunan tersebut. Pemeriksaan teknis masih dilakukan oleh tim ahli.
“Kami belum bisa memberikan statement penyebabnya. Karena kayu atau plafon atau apa pun bentuknya harus dicek secara teknis, itu akan membutuhkan pendalaman lebih lanjut,” kata Kapolsek Purwokerto Utara, Kompol Margono.
Penyelidikan terus berjalan sambil pihak sekolah dan keluarga korban menunggu hasil pemeriksaan struktur bangunan.