SERAYUNEWS – Tol Solo-Jogja-YIA, yang merupakan proyek infrastruktur besar yang direncanakan, akan menjadi bagian integral dari perjalanan transportasi di wilayah Kulon Progo, DI Yogyakarta.
Sebagai bagian dari proyek ini, pembangunan 3 titik keluar masuk atau exit tol direncanakan untuk memfasilitasi akses keluar masuk dari dan ke wilayah tersebut.
Lokasi exit tol adalah bagian penting dari infrastruktur jalan tol karena menjadi titik di mana pengguna jalan tol dapat keluar atau memasuki jalan tol.
Dengan adanya exit tol yang memadai, perjalanan pengguna jalan tol menjadi lebih lancar dan efisien.
Selain Kulon Progo, proyek tol ini juga akan melewati Kabupaten Bantul dan Sleman, mencakup total jarak sepanjang 96,57 kilometer.
Untuk meningkatkan fungsionalitas dan efisiensi tol, direncanakan pembangunan 9 interchange atau simpang susun di sepanjang jalan tol tersebut.
Saat ini, pembangunan tol baru mencapai tahap konstruksi untuk Seksi 2.2B Junction Sleman-Trihanggo.
Namun, pembangunan Seksi 3 yang melintasi wilayah Kulon Progo masih belum dimulai, menandakan bahwa masih ada tahap konstruksi yang harus diselesaikan sebelum tol ini dapat sepenuhnya beroperasi di wilayah tersebut.
Penting untuk dicatat bahwa ada 3 lokasi exit tol yang direncanakan di Kulon Progo, yang strategis untuk memfasilitasi akses ke area-area penting di wilayah tersebut.
Lokasi exit tol termasuk exit tol menuju Wates Baru, exit tol menuju Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sentolo, dan exit tol menuju Bandara YIA.
Proyek ini tidak hanya berdampak pada wilayah Kulon Progo secara keseluruhan, tetapi juga akan memengaruhi 5 kecamatan di wilayah tersebut, dengan total 17 desa yang terdampak.
Pengaruh proyek ini tidak hanya dari segi infrastruktur, tetapi juga dalam konteks sosial dan ekonomi, karena akan membuka aksesibilitas baru dan potensial untuk pengembangan wilayah.
Dengan berbagai pertimbangan ini, pembangunan tol yang melintasi Kulon Progo direncanakan untuk memiliki beberapa sektor tol yang melayang (elevated) dan sektor tol yang dibangun di atas tanah (at grade), sesuai dengan kondisi dan kebutuhan setempat.
Ini menunjukkan tingkat kompleksitas dan skala dari proyek ini serta upaya untuk memenuhi standar keamanan dan keberlanjutan yang diperlukan.***