SERAYUNEWS – Nabi Ismail merupakan keturunan Nabi Ibrahim dari pernikahannya dengan Siti Hajar. Sama seperti ayahnya, Nabi Ismail juga menerima anugerah mukjizat oleh Allah SWT sebagai bukti kekuasaan-Nya.
Sebagai seorang muslim, maka wajib bagi kita untuk mengetahui mukjizat Nabi Ismail yang diberikan oleh Allah SWT. Berikut tiga mukjizat Nabi Ismail yang buktinya masih ada sampai saat ini.
Mata air zamzam merupakan satu dari tiga bukti mukjizat Nabi Ismail ‘alaihissalam. Di mana, kisah ini bermula saat Nabi Ibrahim ‘alaihissalam mendapat perintah dari Allah Subhaanu wa Ta’ala untuk pergi ke lembah Hijaz atau sekarang Makkah bersama istrinya, Siti Hajar dan putranya, Nabi Ismail ‘alaihissalam.
Sesampainya di sana, Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk meninggalkan anak istrinya demi melanjutkan dakwah di Syam. Padahal, kala itu kondisi lembah Hijaz sangat gersang dan belum ada penduduk.
Berada di tengah lembah yang gersang dan di bawah teriknya matahari, membuat Nabi Ismail yang bayi kehausan. Karena persediaan air telah habis, Siti Hajar lantas panik, ia terus berlari antara bukit Shafa dan Marwah berharap dapat menemukan sumber air.
Hingga putaran yang ketujuh, kemudian Siti Hajar mendengar ada suara air dari tempat Nabi Ismail ia baringkan. Sontak, ia kaget ketika melihat ada mata air yang muncul di tanah yang digeser-geser dengan tumit Nabi Ismail.
Dalam riwayat lain menyebutkan bahwa malaikat Jibril turut membantu menggali tanah itu dengan sayapnya, sehingga air dapat keluar memancar di tengah lembah yang tandus dan gersang. Setelah meminum air itu, kemudian Siti Hajar dapat kembali menyusui Ismail.
Kemudian, malaikat Jibril berkata kepadanya, “Janganlah kamu takut ditelantarkan, karena di sini adalah rumah Allah, yang akan dibangun oleh anak ini dan ayahnya dan sesungguhnya Allah tidak akan menyia-nyiakan hamba-Nya.”
Pada suatu malam, Nabi Ibrahim ‘alaihissalam bermimpi mendapat perintah untuk menyembelih putranya, Ismail ‘alaihissalam oleh Allah Subhaanu wa Ta’ala. Setelah terbangun, Nabi Ibrahim lalu mendatangi anaknya dan menyampaikan tentang mimpinya tersebut.
Ibrahim berkata, “Wahai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!” Ismail menjawab, “Wahai ayahku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.” (QS. Ash Shaaffaat: 102).
Tak berselang lama, Nabi Ibrahim kemudian membawa putranya ke Mina. Sesampainya di sana, Nabi Ibrahim menutup muka Nabi Ismail dengan sehelai kain.
Tujuannya yaitu agar Nabi Ibrahim tidak dapat melihat wajah anaknya yang akan ia sembelih. Sementara, Nabi Ismail telah bersedia dengan ikhlas menerima keputusan Allah.
Ketika Nabi Ibrahim sudah pasrah dengan perintah Allah tersebut, tiba-tiba keduanya mendengar seruan Allah Subhaanu wa Ta’ala, “Wahai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu. Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata.” (QS. Ash Shaafffat: 104-106).
Setelah seruan tersebut, malaikat Jibril lalu datang dengan membawa kambing yang besar. Sontak, Nabi Ibrahim mengambil kambing tersebut lalu menyembelihnya sebagai ganti dari putranya. Peristiwa ini kemudian menjadi awal mula ibadah kurban.
Setelah selamat dari penyembelihan, Allah Subhaanu wa Ta’ala kembali memberi wahyu kepada Nabi Ibrahim ‘alaihissalam untuk membangun ka’bah bersama putranya, Nabi Ismail ‘alaihissalam.
Mereka pun memulai membangun ka’bah dengan menggunakan batu-batu besar. Keduanya tak henti-hentinya memanjatkan doa kepada Allah Subhaanu wa Ta’ala seperti yang tertuang dalam surah Al-Baqarah ayat 127.
“Ya Tuhan kami, terimalah dari kami (amalan kami). Sesungguhnya, Engkaulah yang Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui.”
Itulah tiga mukjizat Nabi Ismail ‘alaihissalam yang buktinya masih ada sampai saat ini. Semoga bermaanfaat.***(Wilujeng Nurani)