SERAYUNEWS – Umat Islam dapat melakukan amalan untuk menyambut Idul Adha. Setidaknya ada tiga puasa sunah yang dilakukan sebelum Idul Adha.
Umat Islam akan segera memasuki bulan Dzulhijjah. Bulan ini merupakan salah satu bulan yang dimuliakan Allah SWT.
Ada ibadah penyempurna agama yang dilaksanakan pada bulan ini, yakni ibadah haji. Bagi orang-orang tidak melakukan ibadah haji ini bisa mengerjakan amalan lain.
Salah satunya adalah melaksanakan puasa. Menjelang Idul Adha, umat Islam dapat mengerjakan puasa sunah pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.
10 hari pertama ini merupakan waktu yang mulia untuk mengerjakan amal saleh, yakni mengerjakan puasa Dzulhijjah.
Hal ini sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadis yang berasal dari Ibnu Umar RA, Nabi Muhammad SAW bersabda,
Artinya: “Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal shalih di dalamnya lebih dicintai oleh-Nya daripada hari yang sepuluh (sepuluh hari pertama dari Dzulhijjah).” (HR. Ahmad, dishahihkan Syaikh Ahmad Syakir).
Seperti yang telah disebutkan di atas, puasa ini dilaksanakan pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Namun, ibadah puasa ini tepatnya dilakukan pada tanggal 1-7 Dzulhijjah.
Jika dikonversi ke kalender Masehi, puasa Dzulhijjah diperkirakan jatuh pada tanggal 8 -14 Juni 2024.
Dalam sebuah riwayat yang berasal dari Hafshah RA beliau mengatakan:
“Empat hal yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah SAW yaitu: puasa Asyura (10 Muharram), puasa 10 hari bulan Dzulhijjah, puasa 3 hari setiap bulan, dan sholat 2 rakaat sebelum sholat fajar (subuh).” (HR. Ahmad dan An-Nasa’i).
Puasa sunah berikutnya dilakukan pada tanggal 8 Dzulhijjah atau disebut puasa Tarwiyah. Puasa ini diperkirakan jatuh pada 15 Juni 2024.
Dalam sebuah riwayat disebutkan keutamaan puasa Tarwiyah di antaranya seperti melakukan puasa selama satu tahun penuh.
“Barangsiapa berpuasa 10 hari, maka untuk setiap harinya seperti puasa sebulan. Dan, untuk puasa pada hari Tarwiyah seperti puasa setahun, sedangkan untuk puasa hari Arafah seperti puasa dua tahun.” (HR. Ali Al-Muairi, At-Thibbi, Abu Sholeh, dan Ibnu Abbas).
Puasa Arafah dikerjakan pada hari ke-9 bulan Dzulhijjah. Puasa ini dilaksanakan tepat 1 hari menjelang Idul Adha. Diperkirakan jatuh pada hari Minggu, 16 Juni 2024.
Disebutkan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Imam Muslim, keutamaan puasa Arafah akan menghapuskan dosa satu tahun yang telah lalu dan satu tahun yang akan datang.
Rasulullah SAW bersabda:
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ
Artinya: “Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim).
Demikian jadwal melaksanakan ibadah puasa sebelum Idul Adha bagi muslim.
***