SERAYUNEWS – Penggunaan alat elektronik yang terus meningkat di rumah tangga seringkali membuat tagihan listrik melonjak, sehingga pengeluaran makin tidak karuan.
Beberapa perangkat elektronik memerlukan daya listrik yang besar untuk beroperasi dan dapat menyedot energi secara signifikan jika tidak digunakan dengan bijak.
Oleh karena itu, redaksi akan menyajikan lima alat elektronik yang terkenal boros listrik dan cara menghemat penggunaannya. Apa saja? Yuk, simak sampai akhir.
Biaya untuk menyalakan TV tergantung pada jenis dan ukuran TV, serta berapa watt daya yang dikonsumsinya.
Sebagai contoh, TV LCD yang mengonsumsi daya sekitar 120 watt akan menggunakan 0,12 kWh per jam. Jika TV tersebut dinyalakan selama 8 jam, maka perhitungannya adalah:
Jika tarif listrik di rumah Anda adalah sekitar Rp1.500 per kWh, maka biaya listrik untuk menyalakan TV LCD selama 8 jam adalah:
Jadi, biaya untuk menyalakan TV LCD selama 8 jam adalah sekitar Rp1.440 per hari.
Namun, jika Anda memiliki TV plasma yang mengonsumsi lebih banyak daya, misalnya sekitar 350 watt (0,35 kWh per jam), biayanya akan lebih tinggi. Dengan asumsi TV plasma dinyalakan selama 8 jam, berikut perhitungannya:
Biaya listrik yang dihasilkan untuk TV plasma:
Sehingga, menyalakan TV plasma selama 8 jam akan memakan biaya sekitar Rp4.200 per hari, lebih besar dibandingkan TV LCD.
Mesin cuci merupakan salah satu perangkat rumah tangga yang membutuhkan banyak energi, terutama saat menggunakan air panas atau fitur pengering.
Penggunaan mode air panas akan meningkatkan konsumsi listrik karena memerlukan tenaga lebih untuk memanaskan air. Selain itu, mesin pengering juga membutuhkan daya yang cukup besar, terutama untuk beban cucian yang berat.
Cara menghemat listrik pada mesin cuci adalah dengan mencuci menggunakan air dingin dan memaksimalkan kapasitas mesin tanpa membebani terlalu banyak.
Hindari penggunaan pengering setiap kali mencuci, dan jemur pakaian secara manual jika memungkinkan.
Kulkas harus bekerja terus-menerus 24 jam sehari untuk menjaga makanan tetap segar, sehingga merupakan salah satu penyumbang terbesar dalam konsumsi listrik rumah tangga.
Semakin besar ukuran kulkas, semakin banyak energi yang digunakan, terutama jika kulkas tidak dirawat dengan baik atau pintunya sering dibuka tutup.
AC, terutama di iklim tropis, sering kali dihidupkan selama berjam-jam, yang menjadikannya perangkat elektronik yang paling boros listrik di rumah.
Semakin sering AC digunakan pada suhu yang sangat rendah, semakin tinggi pula konsumsi listriknya. AC modern biasanya dilengkapi dengan fitur hemat energi, namun tetap memerlukan banyak daya untuk mendinginkan ruangan secara cepat.
Untuk menghemat listrik pada AC, atur suhu pada 24-26 derajat Celsius, gunakan mode kipas saat suhu ruangan sudah cukup sejuk, dan matikan AC ketika tidak diperlukan.
Rice cooker, selain digunakan untuk memasak nasi, sering kali dihidupkan terus menerus dalam mode penghangat. Mode ini terlihat sederhana, tetapi menggunakan daya listrik dalam waktu yang lama, terutama jika dibiarkan menyala sepanjang hari.
Untuk menghemat energi, usahakan untuk mematikan rice cooker setelah nasi matang, dan panaskan ulang nasi hanya saat ingin dikonsumsi.
Anda juga bisa memasak nasi dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan agar tidak perlu sering memanaskan kembali.
Oven listrik, baik untuk memanggang kue, ayam, atau makanan lain, memerlukan suhu tinggi dalam waktu lama, sehingga memakan banyak energi. Oven yang besar dan sering digunakan dalam durasi lama bisa membuat tagihan listrik melonjak.
Sebagai perbandingan, oven dengan daya 2000 watt yang digunakan selama satu jam akan menghabiskan 2 kWh listrik.
Untuk menghemat listrik, atur waktu dan suhu pemanggangan secara efisien, serta manfaatkan fitur pengatur waktu yang ada pada oven untuk mencegah overcooking.
Demikian lima alat elektronik yang boros listrik, lengkap dengan biaya menyalakan TV selama 8 jam. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda.***