SERAYUNEWS – Sedot lemak atau liposuction adalah prosedur bedah kosmetik yang bertujuan menghilangkan lemak berlebih di berbagai bagian tubuh.
Belakangan, terdapat selebgram yang dikabarkan meninggal dunia usai melakukan sedot lemak di salah satu klinik kecantikan di Depok. Sontak, hal tersebut membuat geger.
Usut punya usut, meski populer, prosedur ini tidak bebas dari risiko. Simak lima bahaya utama yang perlu Anda ketahui sebelum memutuskan untuk menjalani sedot lemak.
Sedot lemak menghilangkan sel-sel lemak dari tubuh dan sel-sel lemak yang dihilangkan tidak akan tumbuh kembali. Oleh karena itu, hasil dari sedot lemak bisa dianggap permanen.
Namun, penting untuk memahami bahwa jika seseorang tidak menjaga pola makan yang sehat dan rutin berolahraga, sel-sel lemak yang tersisa di tubuh dapat membesar.
Anda bisa mempertahankan hasilnya dengan konsumsi makanan seimbang dan hindari makanan tinggi lemak dan gula. Lalu, lakukan aktivitas fisik untuk bantu menjaga berat badan ideal.
Infeksi adalah salah satu risiko utama dari semua prosedur bedah, termasuk sedot lemak. Meski jarang, infeksi bisa terjadi ketika bakteri masuk melalui luka operasi.
Biasanya, tanda-tanda infeksi meliputi kemerahan, pembengkakan, nyeri yang meningkat, dan demam.
Pastikan klinik atau rumah sakit tempat Anda melakukan prosedur memiliki standar kebersihan yang tinggi. Ikuti semua instruksi perawatan pasca operasi dari dokter. Jaga luka operasi tetap bersih dan kering.
Hematoma merupakan kumpulan darah di luar pembuluh darah yang bisa terjadi setelah sedot lemak.
Ini biasanya disebabkan oleh pendarahan internal di area yang dioperasi. Hematoma bisa menyebabkan pembengkakan dan nyeri.
Pembengkakan dan memar adalah efek samping umum dari sedot lemak. Kemudian, pembengkakan bisa bertahan beberapa minggu hingga beberapa bulan.
Hal tersebut tergantung pada tingkat keparahan dan area yang dioperasi. Memar biasanya memudar dalam beberapa minggu.
Gunakan pakaian kompresi yang direkomendasikan oleh dokter. Hindari aktivitas fisik yang berlebihan dan ikuti semua petunjuk pasca operasi.
Perubahan sensasi kulit seperti mati rasa atau sensasi kesemutan bisa terjadi akibat kerusakan saraf selama prosedur.
Biasanya, sensasi ini bersifat sementara, tetapi dalam beberapa kasus bisa menjadi permanen.
Pastikan prosedur dilakukan oleh ahli bedah berpengalaman dan bersertifikat. Diskusikan semua potensi risiko dengan dokter sebelum prosedur.
Perubahan warna kulit atau hiperpigmentasi bisa terjadi di area yang mengalami operasi. Biasanya, penyebab adalah trauma kulit selama prosedur. Perubahan warna ini bisa bersifat sementara atau permanen.
Anda bisa menghindari paparan sinar matahari langsung di area yang mengalami operasi selama masa pemulihan. Gunakan tabir surya jika perlu keluar rumah.
Demikian lima bahaya sedot lemak yang bakal Anda rasakan. Semoga informasi ini bermanfaat. Tetap hati-hati dan waspada.***(Umi Uswatun Hasanah)