SERAYUNEWS – Iwan Fals menjadi nama yang sangat dikenal di dunia musik Indonesia. Pasalnya, musisi kelahiran Jakarta, 3 September 1961 ini punya kontribusi besar di belantara tanah air.
Hadir dengan lagu-lagu yang seringkali mengangkat isu sosial dan politik, rupanya Iwan Fals juga mempunyai deretan fakta unik.
Oleh karena itu, redaksi akan menyajikan lima fakta unik tentang Iwan Fals serta asal usul nama Iwan Fals. Jika Anda penasaran, simak sampai akhir, ya.
Siapa sangka, nama dari Iwan Fals sebenarnya merupakan julukan dari teman-temannya semasa sekolah.
Iwan adalah nama panggilan dari nama aslinya, Virgiawan, sedangkan Fals berasal dari kata False dalam bahasa Inggris yang berarti salah atau tidak benar.
Julukan ini diberikan karena saat itu Iwan seringkali bernyanyi dengan nada yang fals atau tidak tepat. Kendati terkesan mengejek, itu justru menjadi identitas yang melekat kuat.
Selain sebagai musisi, Iwan Fals juga merupakan seorang atlet karate. Ia memiliki sabuk hitam dalam seni bela diri ini dan pernah berkompetisi di berbagai kejuaraan.
Kedisiplinan dan ketekunan yang ia pelajari dari karate turut mempengaruhi cara hidup dan pandangannya terhadap berbagai hal.
Jadi, tidak mengherankan jika kombinasi antara seni dan olahraga ini menjadikan Iwan Fals sosok yang serba bisa dan menginspirasi banyak orang.
Nama asli Iwan Fals adalah Virgiawan Listanto. Ia lahir di Jakarta pada 3 September 1961. Nama panggung Iwan Fals lebih dikenal masyarakat luas dan menjadi identitas di dunia musik.
Salah satu hal yang membuat Iwan Fals begitu spesial adalah lirik-lirik lagunya yang sering kali mengkritik kondisi sosial dan politik di Indonesia.
Lagu-lagunya seperti “Bento”, “Bongkar”, dan “Sore Tugu Pancoran” merupakan contoh nyata dari keberaniannya dalam menyuarakan ketidakadilan serta keresahan masyarakat.
Kritik Iwan Fals melalui musiknya tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga membangkitkan kesadaran sosial di kalangan pendengarnya.
Iwan Fals mencatat sejarah sebagai musisi pertama di Indonesia yang merilis album secara independen. Pada 1980, ia merilis album “Sarjana Muda” dengan cara yang tidak biasa, khususnya, pada zaman itu.
Ia mengambil langkah ini karena ingin memiliki kebebasan dalam berkarya tanpa harus terikat dengan aturan-aturan ketat dari label rekaman besar.
Keberhasilan album ini membuka jalan bagi banyak musisi independen di Indonesia untuk mengikuti jejaknya, menjadikan Iwan Fals sebagai pionir dalam industri musik independen.
Keberanian Iwan Fals dalam menyuarakan kritik melalui lagu-lagunya pernah membuatnya harus berurusan dengan hukum. Pada 1984, ia dipenjara karena lagu “Demokrasi Nasi dan Mbak Tini”.
Pasalnya, lagu tersebut pemerintah anggap menyinggung mereka. Kendati begitu, pengalaman ini tidak membuatnya berhenti berkarya.
Sebaliknya, Iwan Fals malah semakin terkenal sebagai musisi yang tidak takut menghadapi risiko demi menyuarakan kebenaran.
Itulah lima fakta unik dari musisi legendaris Indonesia, Iwan Fals. Semoga informasi ini bermanfaat.*** (Umi Uswatun Hasanah)