SERAYUNEWS – Makanan ultra proses merupakan kategori produk pangan yang telah melalui berbagai tahapan pengolahan dengan tambahan bahan-bahan kimia, pengawet, dan aditif lain.
Hal tersebut untuk meningkatkan rasa, tekstur, dan umur simpan. Makanan ini biasanya memiliki rasa sangat enak dan tampilan menarik.
Jadi, makanan seringkali kurang bergizi daripada makanan segar atau minimal proses. Artikel ini akan membahas lima contoh makanan ultra proses yang umum dikonsumsi.
Makanan ultra proses adalah produk pangan yang telah mengalami berbagai proses industri, mulai dari pemurnian hingga pencampuran bahan yang tidak biasa ditemukan di dapur rumah.
Proses ini biasanya mencakup penggunaan bahan tambahan seperti pewarna, perasa, pengawet, emulsifier, dan zat penstabil untuk meningkatkan daya tarik produk.
Hasil akhirnya adalah makanan yang memiliki rasa dan tekstur yang banyak orang sukai. Lalu, makanan mengandung gula, lemak jenuh, dan garam dalam jumlah tinggi, serta minim nutrisi penting seperti serat, vitamin, dan mineral.
Makanan ini sering kali dikaitkan dengan risiko kesehatan tertentu, seperti obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung karena kandungan kalori tinggi dan rendahnya kualitas nutrisi dalam produk-produk ini.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengenali jenis-jenis makanan ultra proses yang ada di pasaran agar dapat lebih bijak dalam mengkonsumsinya.
Sereal sarapan pagi adalah salah satu contoh makanan ultra proses yang sangat populer. Makanan ini kerap memiliki vitamin dan mineral.
Kemudian, sereal mengandung gula, pewarna buatan, dan perasa yang tinggi. Meski praktis dan anak-anak sukai, sereal sarapan pagi dapat menyebabkan lonjakan gula darah.
Bahkan, makanan ini memberikan rasa kenyang kurang lama daripada makanan sarapan yang lebih alami, seperti oatmeal atau buah-buahan segar.
Susu nabati seperti susu almond, susu kedelai, dan susu oat yang banyak di pasaran juga masuk dalam kategori makanan dengan banyak proses.
Produk ini sering kali diperkaya dengan kalsium dan vitamin D untuk menyaingi kandungan nutrisi susu sapi.
Namun, banyak produk susu nabati yang mengandung gula tambahan, pengemulsi, dan perisa buatan untuk meningkatkan tekstur dan rasa. Pilihan susu nabati tanpa pemanis dan aditif adalah alternatif yang lebih sehat.
Daging olahan seperti sosis, nugget, bacon, dan daging deli adalah contoh lain dari makanan dengan banyak proses. Daging-Daging ini kerap mengalami prngolahan dengan tambahan garam, pengawet, dan bahan kimia lain.
Hal tersebut untuk memperpanjang umur simpan. Konsumsi daging olahan dalam jumlah banyak telah dikaitkan dengan risiko meningkatnya kanker, penyakit jantung, dan tekanan darah tinggi.
Sebagai gantinya, memilih daging segar atau mengurangi konsumsi daging olahan bisa menjadi langkah bijak untuk menjaga kesehatan.
Roti putih atau roti yang sangat lembut dan manis, juga termasuk dalam makanan berbagai proses.
Proses pembuatan roti ini melibatkan penggunaan tepung yang sangat halus, gula, lemak tambahan, dan bahan pengawet untuk memperpanjang umur simpan.
Roti yang telah melalui banyak proses ini biasanya rendah serat dan tinggi gula, sehingga bisa mempengaruhi kadar gula darah dan tidak memberikan rasa kenyang yang tahan lama.
Memilih roti gandum utuh dengan sedikit bahan tambahan bisa menjadi alternatif yang lebih sehat.
Yoghurt, terutama varian yang mendapat perasa buah dan pemanis, juga merupakan contoh makanan berbagai proses.
Meski yoghurt secara alami mengandung probiotik yang baik untuk pencernaan, banyak produk yoghurt komersial memiliki tambahan gula, perasa buatan, dan bahan pengental untuk meningkatkan rasa dan tekstur.
Yoghurt tawar tanpa tambahan gula adalah pilihan yang lebih baik untuk kesehatan.
Demikian lima makanan ultra proses yang bisa menjadi pengetahuan Anda. Semoga informasi ini bermanfaat.***(Umi Uswatun Hasanah)