SERAYUNEWS – Payudara adalah salah satu bagian tubuh yang sering menjadi pusat perhatian dan pembicaraan, terutama karena banyaknya mitos yang beredar.
Berbagai mitos terkait bentuk, ukuran, dan pengaruh dari berbagai aktivitas terhadap payudara sering kali dipercaya tanpa dasar ilmiah.
Oleh karena itu, redaksi akan menyajikan lima mitos populer tentang payudara beserta penjelasan medis untuk meluruskannya. Yuk, simak artikel ini sampai akhir!
Setiap siklus menstruasi, kadar hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh mengalami perubahan, yang dapat menyebabkan payudara membesar sementara.
Hal ini biasanya disertai dengan perasaan nyeri atau bengkak, dan ukurannya akan kembali normal setelah menstruasi selesai.
Selama masa kehamilan, tubuh memproduksi lebih banyak hormon estrogen dan progesteron untuk mempersiapkan payudara dalam proses menyusui.
Hormon-hormon ini menyebabkan jaringan payudara tumbuh lebih besar dan penuh. Setelah masa kehamilan dan menyusui berakhir, ukuran payudara biasanya akan kembali mengecil.
Pil KB mengandung hormon estrogen dan progestin, yang bisa memengaruhi ukuran payudara. Penggunaan pil KB secara teratur dapat membuat payudara terlihat lebih besar karena perubahan kadar hormon.
Namun, efek ini biasanya tidak permanen dan akan menghilang setelah berhenti menggunakan pil KB.
Banyak orang beranggapan bahwa perbedaan ukuran antara payudara kanan dan kiri adalah tanda masalah kesehatan.
Faktanya, hampir setiap wanita memiliki ukuran payudara yang sedikit berbeda antara sisi kanan dan kiri.
Hal ini terjadi secara alami karena ketidakseimbangan hormon atau faktor genetik. Perbedaan kecil ini umumnya tidak berpengaruh pada kesehatan dan merupakan hal yang normal.
Mitos ini membuat banyak wanita merasa harus tidur dengan bra untuk menjaga bentuk payudara.
Padahal, tidak ada bukti medis yang mendukung klaim bahwa tidur tanpa bra akan memengaruhi bentuk payudara.
Justru, tidur tanpa bra bisa memberikan kenyamanan lebih dan memungkinkan kulit serta jaringan payudara untuk bernapas dengan baik.
Bentuk payudara lebih dipengaruhi oleh faktor genetik dan perubahan alami tubuh, seperti usia dan gravitasi.
Sebagian orang mengira bahwa ukuran payudara berhubungan dengan jumlah ASI yang dapat diproduksi.
Padahal, produksi ASI tidak bergantung pada ukuran payudara, melainkan pada jaringan kelenjar susu dan stimulasi yang diterima selama menyusui. Wanita dengan payudara kecil pun dapat menghasilkan ASI yang cukup untuk bayinya.
Ukuran payudara lebih banyak dipengaruhi oleh jumlah jaringan lemak, bukan jumlah kelenjar susu.
Ada anggapan bahwa bentuk payudara akan tetap sama sepanjang hidup. Kenyataannya, bentuk payudara cenderung berubah seiring waktu.
Faktor usia, perubahan hormon, penurunan elastisitas kulit, dan pengaruh gravitasi akan menyebabkan perubahan pada payudara.
Dengan bertambahnya usia, kulit dan ligamen yang menopang payudara melemah, sehingga bentuk payudara bisa terlihat lebih kendur.
Banyak yang percaya bahwa menyusui adalah penyebab utama payudara kendur. Namun, kendurnya payudara lebih banyak disebabkan oleh perubahan ukuran payudara selama kehamilan dan faktor penuaan.
Saat hamil, payudara membesar dan kulitnya meregang, kemudian menyusut setelah menyusui selesai, yang bisa membuat payudara tampak kendur.
Memakai bra yang sesuai dan menjaga kesehatan kulit dapat membantu mempertahankan bentuk payudara.
Demikian lima mitos tentang payudara yang sering muncul di masyarakat, lengkap dengan penjelasan mengenai penyebab payudara membesar.
Semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda.***