SERAYUNEWS – Rematik adalah masalah kesehatan yang sering kali diabaikan, padahal dapat berdampak besar pada kualitas hidup seseorang.
Banyak orang mengira bahwa kondisi ini hanya menyerang orang dewasa yang lebih tua. Namun, kenyataannya, rematik juga dapat muncul di usia muda.
Rematik adalah istilah umum untuk menggambarkan berbagai kondisi yang memengaruhi se, otot, dan jaringan di sekitarnya.
Istilah ini sering kali merujuk pada penyakit radang sendi, seperti rheumatoid arthritis, osteoarthritis, lupus, dan gout.
Rematik dapat menyebabkan rasa sakit, kaku, pembengkakan, dan keterbatasan gerakan pada area yang terkena.
Rematik tidak hanya terjadi pada orang dewasa yang lebih tua, tetapi juga dapat memengaruhi individu di usia muda. Berikut adalah beberapa penyebab rematik di usia muda.
Faktor Genetik
Riwayat keluarga dengan kondisi rematik dapat meningkatkan risiko seseorang mengembangkan penyakit ini di usia muda.
Jika ada anggota keluarga yang menderita rematik, anak-anak mereka mungkin lebih rentan.
2. Kondisi Autoimun
Beberapa jenis rematik, seperti rheumatoid arthritis juvenil, adalah penyakit autoimun.
Pada kondisi ini, sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sehat, termasuk sendi, menyebabkan peradangan dan nyeri.
3. Infeksi
Beberapa infeksi virus atau bakteri dapat memicu reaksi autoimun yang berujung pada rematik.
Misalnya, infeksi streptokokus dapat menyebabkan demam rematik, yang dapat merusak sendi pada anak-anak dan remaja.
5. Kelebihan Berat Badan
Kelebihan berat badan dapat memberikan tekanan tambahan pada sendi, meningkatkan risiko terjadinya osteoarthritis bahkan di usia muda.
6. Gaya Hidup
Kurangnya aktivitas fisik dan pola makan yang tidak sehat dapat menyebabkan peradangan dalam tubuh, berkontribusi terhadap perkembangan rematik.
7. Trauma atau Cedera
Cedera pada sendi di usia muda dapat menyebabkan peradangan yang berkepanjangan, meningkatkan risiko rematik di kemudian hari.
Berikut adalah 5 tanda rematik di pagi hari yang perlu Anda waspadai.
Salah satu tanda paling umum dari rematik adalah nyeri sendi. Jika Anda merasakan rasa sakit yang intens di sendi-sendi saat bangun di pagi hari, ini bisa menjadi indikasi adanya rematik.
Kemudian, rasa sakit ini sering kali disertai dengan ketidaknyamanan saat bergerak.
2. Kaku pada Sendi
Banyak penderita rematik mengalami kaku pada sendi yang berlangsung lebih dari 30 menit setelah bangun tidur.
Kaku ini biasanya lebih terasa di pagi hari dan dapat mengganggu aktivitas harian Anda. Jika kaku ini berkepanjangan, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.
3. Pembengkakan Sendi
Sementara itu, tanda lain yang dapat menunjukkan adanya rematik adalah pembengkakan pada sendi.
Jika Anda bangun dengan sendi yang terlihat lebih besar dan terasa nyeri saat disentuh, ini bisa menjadi sinyal adanya peradangan akibat rematik.
4. Kelelahan yang Berlebihan
Merasa kelelahan berlebihan saat bangun tidur, meskipun sudah tidur cukup, bisa jadi tanda bahwa tubuh Anda sedang berjuang melawan peradangan. Rasa lelah ini bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.
5. Perubahan Suhu pada Sendi
Satu tanda lain yang mungkin kurang dikenal adalah perubahan suhu di area sendi. Jika Anda merasakan sendi lebih hangat atau lebih dingin daripada bagian tubuh lain, ini bisa menjadi indikasi peradangan terkait rematik.
Berikut adalah beberapa cara mengobati rematik yang umum.
Obat-obatan
Obat Anti-Inflamasi Non-Steroid (NSAID) seperti ibuprofen membantu mengurangi rasa sakit dan peradangan.
Kortikosteroid dapat mengurangi peradangan dengan cepat.
Obat DMARDs (Disease-Modifying Anti-Rheumatic Drugs), seperti methotrexate, membantu memperlambat perkembangan penyakit.
2. Fisioterapi
Fisioterapi dapat meningkatkan fleksibilitas, kekuatan, dan rentang gerak pada sendi yang terkena. Selanjutnya, terapis fisik merancang program latihan sesuai kebutuhan.
3. Perubahan Gaya Hidup
Mengonsumsi diet sehat kaya antioksidan dan omega-3 dapat mengurangi peradangan.
Aktivitas fisik ringan, seperti berjalan atau yoga, menjaga kesehatan sendi.
4. Terapi Alternatif:
Akupunktur dan pijat dapat memberikan manfaat, tetapi konsultasikan dengan dokter sebelum mencoba.
5. Pengelolaan Stres:
Teknik relaksasi seperti meditasi dapat membantu mengelola stres yang memperburuk gejala.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang rematik, baik tanda-tandanya, penyebab di usia muda, maupun cara pengobatannya, Anda dapat mengambil langkah-langkah proaktif untuk menjaga kesehatan sendi.
Jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala yang mencurigakan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan.
Ingat, mengenali gejala lebih awal adalah kunci untuk mencegah kerusakan yang lebih serius dan meningkatkan kualitas hidup Anda!***