SERAYUNEWS – Saat berolahraga atau melakukan aktivitas fisik yang jarang dilakukan, sel-sel otot kita mengalami kerusakan.
Proses ini dikenal dengan istilah DOMS (delayed onset muscle soreness) dan merupakan hal yang wajar dialami, baik oleh pemula maupun atlet profesional.
Rasa sakit pada tubuh setelah melakukan gym atau olahraga lain menandakan bahwa otot mulai beradaptasi terhadap tekanan yang diberikan selama latihan.
Tekanan yang cukup kuat hingga merusak sel-sel otot inilah yang memicu rasa nyeri tersebut.
DOMS biasanya akan muncul sekitar 12 hingga 24 jam setelah berolahraga, dan rasa nyeri ini dapat bertahan selama 24 hingga 48 jam ke depan.
Itulah sebabnya seringkali hanya merasakan sakit pada keesokan harinya atau beberapa jam setelah beraktivitas.
Saat mengalami DOMS, gerakan olahraga dapat menyebabkan serabut otot mengalami robekan.
Namun, tubuh akan beradaptasi dengan memperbaiki serabut-serabut otot tersebut, menjadikannya lebih kuat.
Selain fenomena yang dikenal sebagai DOMS (Delayed Onset Muscle Soreness), nyeri pada tubuh setelah berolahraga dapat disebabkan oleh beberapa faktor berikut.
1. Robekan Kecil pada Otot: Selama berolahraga, otot mengalami robekan kecil. Proses perbaikan jaringan ini dapat menimbulkan rasa sakit dan ketidaknyamanan.
2. Penumpukan Asam Laktat: Ketika berolahraga dengan intensitas tinggi, tubuh memproduksi asam laktat sebagai hasil metabolisme, yang bisa memicu sensasi terbakar atau nyeri setelah latihan.
3. Latihan Berlebihan atau Perubahan Tiba-tiba: Mencoba latihan baru atau meningkatkan intensitas secara mendadak dapat membuat tubuh kesulitan beradaptasi, sehingga otot menjadi lebih rentan terhadap rasa sakit.
4. Kurangnya Pemanasan atau Pendinginan: Tanpa pemanasan yang memadai, otot tidak siap untuk menghadapi beban yang berat, sehingga risiko cedera dan nyeri meningkat. Begitu pula, pendinginan yang cukup penting untuk membantu proses pemulihan tubuh.
5. Dehidrasi: Kekurangan cairan dalam tubuh dapat menyebabkan otot menjadi tegang dan lebih rentan terhadap nyeri setelah berolahraga.
6. Kurang Istirahat: Berolahraga terlalu sering tanpa jeda dapat membuat otot tidak memiliki waktu yang cukup untuk pulih, yang akhirnya mengakibatkan rasa sakit pada tubuh.
Setelah berolahraga, mengalami nyeri otot adalah hal yang umum. Berikut beberapa cara untuk mengatasi rasa sakit tersebut.
1. Pijat: Mengandalkan teknik pemijatan dapat membantu merilekskan otot yang tegang.
2. Mandi Air Dingin atau Hangat: Keduanya dapat memberikan efek menenangkan pada otot yang lelah.
3. Berendam di Air Dingin: Cara ini dapat membantu mengurangi peradangan dan mempercepat pemulihan.
4. Konsumsi Makanan Bergizi: Pilihlah makanan kaya serat seperti tomat, minyak zaitun, dan sayuran berdaun hijau, yang dapat membantu meredakan nyeri otot.
5. Olahraga Aerobik Ringan: Aktivitas ringan seperti berjalan, lompat kecil, atau lari di tempat dapat membantu melancarkan sirkulasi darah.
6. Tidur Cukup: Pastikan Anda mendapatkan tidur yang berkualitas selama 7-8 jam, terutama pada hari-hari setelah berolahraga.
Harap diingat, penggunaan obat pereda nyeri tidak disarankan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa obat antinyeri tidak efektif dalam mengatasi Delayed Onset Muscle Soreness (DOMS).
Untuk mencegah nyeri otot setelah berolahraga muncul kembali, lakukan peningkatan intensitas latihan secara bertahap.
Jika Anda ingin menambah jarak, berat, atau pengulangan, lakukanlah sedikit demi sedikit agar otot memiliki waktu untuk beradaptasi.
Nyeri pada anggota tubuh setelah berolahraga merupakan hal yang wajar, terutama jika Anda sedang kembali berolahraga atau meningkatkan intensitas latihan.
Rasa sakit ini biasanya akan mereda dalam waktu 48-72 jam seiring dengan adaptasi otot terhadap aktivitas fisik.
Namun, jika nyeri tersebut tidak kunjung hilang atau disertai gejala lain seperti pembengkakan, keterbatasan gerak, atau meningkatnya rasa nyeri, segera konsultasikan dengan dokter.***