SERAYUNEWS – Berikut ini informasi tentang waktu terbaik untuk membeli emas. Menentukan waktu yang tepat untuk membeli emas bukanlah hal mudah, terutama bagi mereka yang baru mulai terjun ke dunia investasi.
Emas dikenal sebagai salah satu instrumen investasi yang relatif aman dan tahan terhadap inflasi. Tak heran jika logam mulia ini tetap menjadi primadona di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Berbeda dengan saham atau aset kripto yang fluktuasinya tinggi, emas memiliki nilai yang lebih stabil dari waktu ke waktu.
Sejak berabad-abad lalu, emas sudah menjadi simbol kekayaan dan penyimpan nilai yang andal. Hingga kini, pergerakan harga emas masih menjadi acuan penting bagi banyak investor untuk menjaga kestabilan portofolio mereka.
Namun, sebagaimana aset lain, harga emas juga mengalami naik turun tergantung pada berbagai faktor, mulai dari kondisi ekonomi global, kebijakan moneter, hingga nilai tukar mata uang.
Karena itu, penting bagi investor memahami kapan waktu terbaik untuk membeli emas agar bisa mendapatkan harga optimal dan keuntungan maksimal di masa depan.
Mengutip buku Decision Making Blueprint: Clearer, More Confident & Reliable Decision Making karya Coach Barlian (2020), ada beberapa barang dan jasa yang nilainya dipengaruhi oleh waktu, salah satunya adalah emas.
Berdasarkan analisis historis dan tren pasar, berikut lima waktu terbaik untuk membeli emas agar investasi menjadi lebih menguntungkan.
1. Saat Harga Emas Mengalami Penurunan
Momen paling ideal untuk membeli emas tentu saja ketika harganya sedang turun. Berdasarkan data historis, harga emas cenderung lebih rendah pada bulan Januari, April, Mei, dan Juni.
Penurunan harga biasanya terjadi setelah emas mencapai titik tertinggi atau rekor baru. Pada saat itu, banyak investor menjual emas untuk mengambil keuntungan atau menutup kerugian dari instrumen lain seperti saham.
Bagi calon investor, kondisi seperti ini merupakan kesempatan emas untuk membeli logam mulia dengan harga relatif murah sebelum harga kembali naik.
2. Saat Nilai Rupiah Menguat Terhadap Dolar AS
Hubungan antara nilai tukar rupiah dan harga emas sangat erat. Ketika rupiah menguat, harga emas dalam negeri biasanya turun karena emas diperdagangkan dalam dolar AS.
Artinya, harga emas dalam mata uang lokal menjadi lebih terjangkau.
Momen ini sering dimanfaatkan oleh investor yang ingin membeli emas batangan atau perhiasan dalam jumlah besar, sebab daya beli meningkat ketika nilai rupiah sedang kuat.
3. Saat Ketegangan Dunia atau Konflik Global Mulai Mereda
Harga emas sering melonjak ketika dunia menghadapi ketegangan politik atau konflik berskala besar, karena investor beralih ke aset aman (safe haven).
Sebaliknya, saat konflik global mereda dan stabilitas mulai kembali, harga emas cenderung turun.
Momen inilah yang bisa menjadi waktu tepat untuk membeli emas, terutama bagi mereka yang berorientasi pada investasi jangka panjang. Memantau perkembangan geopolitik dunia dapat membantu investor memprediksi arah harga emas berikutnya.
4. Saat Dolar AS Menguat
Meski terdengar berlawanan, saat dolar AS menguat terhadap mata uang lain, harga emas di pasar lokal justru bisa lebih murah karena konversi nilai tukar. Ketika kondisi ini terjadi, investor dapat membeli emas dengan harga yang relatif lebih rendah sebelum nilai tukar berubah kembali.
Namun, penting untuk memperhatikan tren pasar secara keseluruhan, karena perubahan nilai dolar biasanya juga diikuti oleh fluktuasi harga emas dalam jangka pendek.
5. Saat Kondisi Ekonomi Amerika Serikat Stabil
Sebagai salah satu penggerak utama ekonomi dunia, kondisi Amerika Serikat memiliki pengaruh besar terhadap harga emas global. Saat ekonomi AS stabil dan bank sentral tidak sedang menaikkan suku bunga secara agresif, harga emas cenderung lebih rendah.
Sebaliknya, jika The Federal Reserve (bank sentral AS) menaikkan suku bunga tajam untuk menekan inflasi, harga emas sering melonjak karena investor mencari instrumen yang lebih aman.
Oleh karena itu, kondisi stabil di AS justru bisa menjadi sinyal waktu terbaik untuk membeli emas dengan harga wajar.
Selain memperhatikan waktu, investor juga disarankan untuk tidak terburu-buru membeli dalam jumlah besar sekaligus.
Strategi dollar cost averaging atau membeli secara bertahap dapat membantu menyeimbangkan risiko fluktuasi harga. Dengan cara ini, investor dapat memperoleh harga rata-rata yang lebih stabil dalam jangka panjang.
Membeli emas bukan sekadar mengikuti tren, tetapi juga tentang memahami momentum pasar dan kondisi ekonomi global.
Dengan memilih waktu yang tepat dan strategi yang bijak, emas dapat menjadi aset jangka panjang yang aman dan menguntungkan.***