SERAYUNEWS – Investasi emas vs perak mana yang lebih menguntungkan? Emas sejak lama dikenal sebagai salah satu bentuk investasi yang paling diminati masyarakat Indonesia.
Nilainya yang stabil bahkan cenderung naik setiap tahun membuat emas dianggap sebagai aset aman untuk jangka panjang.
Namun, selain emas, ada juga logam mulia lain yang kini mulai dilirik, yaitu perak yang dikenal dengan kilau warnanya yang putih dan harga yang lebih terjangkau.
Pertanyaannya, mana yang lebih menguntungkan: investasi emas atau perak? Keduanya memang sama-sama logam mulia, tetapi karakteristik dan potensi keuntungan yang ditawarkan bisa berbeda.
Meski sama-sama bernilai tinggi, fungsi keduanya dalam kehidupan sehari-hari sedikit berbeda. Emas lebih sering digunakan sebagai perhiasan seperti cincin, gelang, atau kalung.
Sementara itu, perak banyak digunakan di sektor industri, dekorasi rumah, maupun perhiasan dengan nilai estetika yang tinggi.
Andi menuturkan bahwa harga emas cenderung lebih tinggi daripada perak. Namun, hal itu juga sejalan dengan kenaikan nilai emas yang lebih cepat.
Sebagai contoh, harga perak pada tahun 2025 mengalami kenaikan sekitar 70 persen sejak awal tahun, sedangkan harga emas bisa naik hingga 10 persen hanya dalam waktu satu bulan terakhir.
Menurut perencana keuangan Andi Nugroho, baik emas maupun perak sama-sama merupakan instrumen investasi yang menguntungkan.
Ia menjelaskan bahwa pergerakan harga keduanya relatif bersaing dan sama-sama terpengaruh oleh situasi global, termasuk kondisi geopolitik, sosial, hingga ekonomi.
Ia menambahkan bahwa dalam situasi dunia yang penuh ketidakpastian, banyak negara menjadikan logam mulia sebagai safe haven atau aset pelindung nilai.
Permintaan terhadap logam mulia pun cenderung meningkat ketika terjadi ketegangan antarnegara atau krisis ekonomi global.
Dalam hal likuiditas atau kemudahan mencairkan aset menjadi uang tunai, emas masih menjadi juaranya. Transaksi jual beli emas lebih mudah ditemukan dan diminati banyak orang, sehingga proses jual kembali (buyback) cenderung cepat.
Meski begitu, perak tetap memiliki tingkat likuiditas yang baik, terutama bagi investor pemula dengan modal terbatas.
Harganya yang lebih murah membuat perak bisa menjadi pilihan investasi alternatif tanpa harus menabung lama seperti halnya membeli emas.
Andi menjelaskan bahwa investasi emas dan perak memiliki fleksibilitas tinggi. Keduanya cocok untuk investasi jangka pendek (kurang dari 1 tahun), menengah (1–3 tahun), maupun jangka panjang (lebih dari 3 tahun).
Selain sebagai instrumen keuangan, emas dan perak juga bisa dijadikan perhiasan yang mempercantik penampilan.
Bentuknya yang kecil dan mudah disimpan menjadi nilai tambah lainnya. Logam mulia juga mudah diperjualbelikan di berbagai platform maupun toko resmi, baik dalam bentuk batangan maupun perhiasan dengan beragam ukuran.
Namun, investasi logam mulia juga punya risiko. Salah satunya adalah risiko kehilangan atau pencurian, mengingat bentuk fisiknya mudah disimpan namun juga mudah hilang.
Selain itu, perhiasan emas atau perak membutuhkan biaya tambahan untuk peleburan atau pencetakan ulang jika ingin dijual kembali.
Jadi, pilihan antara emas dan perak bergantung pada tujuan keuangan, jangka waktu investasi, serta kemampuan finansial masing-masing individu.***