Cilacap, serayunews.com
Wakil Bupati Cilacap Syamsul Auliya Rachman Mengatakan, bahwa angka kemiskinan Kabupaten Cilacap tahun 2020 berjumlah 11,46% lebih tinggi dari Jawa Tengah yang berjumlah 11,41%. Kenaikan angka kemiskinan teraebut salah satunya karena terdampak pandemi Covid-19.
“Secara ukuran angka kemiskinan naik, tapi kita optimis, kita sudah membuat strategi akan libatkan temen-temen semuanya dan sinkronisasi terhadap semuanya yang berperan, mulai dari pemerintah pusat, provinsi dan daerah,” ujar Syamsul usai rakor penanggulangan kemiskinan di ruang rapat Bappeda, Kamis (27/05).
Menurut Syamsul, sinkronisasi akan dilakukan dengan berbagai lembaga atau instansi seperti BUMN, BUMD, dan sejumlah organisasi atau lembaga amil zakat yang ikut menangani kemiskinan, sehingga akan lebih cepat dan tepat sasaran.
“Kita ada pendampingan dari provinsi dan disinkronkan dengan pendampingan dari OPD kepada desa-desa yang perlu ditingkatkan statusnya,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bappeda Cilacap Sumbowo menyampaikan, sebelumnya angka kemiskinan di Cilacap berada di bawah provinsi, namun karena pandemi akhirnya naik di atas provinsi. Menurutnya, anggaran untuk intervensi langsung, terkena rekofusing untuk menangani pandemi Covid.
Langkah yang akan ditempuh Pemkab Cilacap supaya mereplikasi kegiatan provinsi yang sudah dua tahun ini, yakni dengan mengadakan pendampingan terhadap desa yang statusnya merah (miskin). Karena tahun sebelumnya tidak ada yang merah, sehingga tidak ada pendampingan.
Sumbowo menambahkan, tahun ini desa merah yang mendapat pendampingan dari provinsi, yakni Desa Karangtengah Kecamatan Sampang didampingi oleh Biro Kesra Setda Provinsi Jawa Tengah, dan Desa Gentasari Kecamatan Kroya oleh Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah.
Sedangkan untuk desa merah lainnya, pihakya akan mereplikasi untuk memetakan OPD yang akan menangani desa miskin di Cilacap sebanyak 73 desa dari 269 desa dan 15 kelurahan yang ada di Kabupaten Cilacap.
“Tugas tahap pertama adalah assessment dan iventarisasi permasalahan di desa tersebut, untuk menentukan program yang dibutuhkan untuk intervensi selanjutnya, minimal satu Dinas akan menangani satu desa miskin,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Cilacap Farid Ma’ruf dalam paparannya menyampaikan, dampak pandemi Covid-19 berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi yang melambat, penganguran, angka kemiskinan dan inflasi meningkat serta pembangunan infrastruktur terlambat.
Sedangkan program/kegiatan penanggulangan kemiskinan Kabupaten Cilacap tahun 2021 diantaranya dengan intervensi sejumlah kegiatan seperti meningkatkan program Jamkesda/ PBI JKN, program RTLH, BSPS, program KIP SD/MI, KIP SMP/MTS dan sejumlah program bantuan sosial seperti bantuan sosial tunai (BST), bantuan pangan non tunai (BPNT), KJS dan PKH.