SERAYUNEWS-Berbagai upaya dilakukan untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Purbalingga. Salah satunya dengan menerjunkan 769 Tim Pendamping Keluarga (TPK) untuk melakukan pendampingan guna mengatasi stunting.
Demikian disampaikan Plt Kepala Dinas Sosial Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DinsosdaldukKBP3A) Kabupaten Purbalingga Agung Widiarto dalam Mini Lokakarya Stunting bertempat di Aula Balai penyuluh KB Kecamatan Kutasari, Kamis (24/10/14).
“TPK bertugas memberikan pendampingan kepada empat kelompok sasaran, yaitu calon pengantin, ibu hamil, ibu nifas, dan balita di bawah usia dua tahun (baduta). Upaya pengoptimalan peran TPK menjadi kunci dalam percepatan penurunan angka stunting melalui berbagai kegiatan pendampingan yang terstruktur,” katanya.
Kegiatan Mini Lokakarya merupakan bagian dari upaya koordinasi untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Purbalingga. Lokakarya ini melibatkan empat kecamatan, yaitu Kecamatan Karangjambu, Kutasari, Rembang, dan Kertanegara.
“Melalui lokakarya ini, seluruh pemangku kepentingan diajak berkolaborasi dan mengkoordinasikan langkah-langkah yang telah dan akan dilakukan guna menekan angka stunting,” ujarnya.
Kepala Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera DinsosdaldukKBP3A Purbalingga, Mukhsinun dalam kesempatan yang sama menyampaikan bahwa target penurunan angka stunting di Purbalingga adalah di bawah 10 persen.
Berdasarkan data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM), angka stunting di Purbalingga saat ini berada di kisaran 11 persen.
“Kami berharap dengan kegiatan SSGI, angka stunting di Kabupaten Purbalingga bisa terus menurun,” jelasnya.