SERAYUNEWS – Sebanyak 8 desa di Kecamatan Sumpiuh, Banyumas akan terdampak pembangunan Jalan Tol Cilacap-Jogja.
Selain Kecamatan Sumpiuh, ada beberapa kecamatan di Banyumas yang keterjang pembangunan jalan tol itu.
Total akan ada 3 kecamatan dan 22 desa yang menjadi rute jalan Tol Cilacap-Jogja. Rencananya, panjang jalan tol ini adalah 121,75 kilometer.
Baca Juga: Ini Desa di Purworejo yang Dilewati Jalan Tol Cilacap-Jogja, Tersambung Juga dengan Tol Getaci
Adanya pembangunan jalan tol ini memang memberikan banyak dampak, tidak hanya dalam sisi infrastruktur tetapi juga sosial dan ekonomi.
Potensi pertumbuhan ekonomi karena adanya jalan tol sangat potensial karena mobilitas menjadi lebih lancar.
Perjalanan dan pengiriman barang dan jasa pun menjadi lebih efektif karena lalu lintas lebih lancar karena adanya jalan tol.
Pemerintah merencanakan membangun jalan tol yang membelah Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Namanya adalah Tol Getaci yakni Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap yang meningkatkan konektivitas Jateng dan Jabar.
Tol Getaci itu akan sepanjang 206,65 kilometer dan kabarnya akan menjadi tol terpanjang di Indonesia.
Jalan Tol Cilacap-Jogja melewati sejumlah kecamatan di Banyumas dan juga puluhan desa. Setidaknya, ada 22 desa yang tergusur dengan adanya tol ini.
Berdasarkan prediksi akan ada 22 desa di Banyumas yang terdampak tol dan tersebar di 3 kecamatan, yakni Kecamatan Tambak, Kemrajen, dan Sumpiuh.
Sebagai informasi, Bappedalitbang Banyumas bersama dengan tim teknis dari pusat telah melakukan konsultasi publik penyusunan amdal.
Berbagai usulan mengenai pembangunan jalan Tol Cilacap-Jogja antara lain berupa tol layang lantaran daerah tersebut rawan banjir.
Saat ini, proses yang tengah berjalan adalah tahap financial close dan pembebasan lahan.
Harapannya, proyek tol ini dapat selesai dalam kurun waktu tahun 2023-2024.***