Advertisement
Advertisement
Cilacap, serayunews.com
Kepala UPT Damkar Cilacap Supriyadi mengatakan, evakuasi pelepasan cincin tidak membutuhkan prosedur yang panjang, sehingga warga yang meminta bantuan bisa langsung ditangani oleh petugas piket yang berada di Pos Damkar. Hingga bulan Oktober 2021 ini, sudah ada sebanyak 9 orang yang meminta bantuan melepas cincin di beberapa Pos Damkar di Cilacap.
“Seperti hari ini ada dari warga Kelurahan Lomanis Cilacap yang mendatangi UPT Damkar dan langsung ditangai petugas piket, cincin bisa dilepas dengan opsi terakhir dengan mini gerinda,” ujar Supriyadi saat dihubungi, Senin (11/10).
Menurut Supriyadi, pelepasan cincin dengan mesin mini gerinda adalah opsi terakhir jika opsi sebelumnya tidak dapat melepaskan cincin tersebut. Adapun opsi pertama adalah dilepas dengan minyak pelumas, jika tidak bisa dilepas maka opsi kedua dengan benang dan terakhir dengan mini gerinda.
“Kedepan akan sedang diupayakan meja evakuasi untuk memudahkan pelepasan cincin dan media lebih menjamin keamanan korban. Walau bagaimanapun proses menggerinda yang kami laksanakan masih sederhana, diharapkan dengan alat yang akan kami modifikasi bisa lebih aman dan nyaman,” ujarnya.
Supriyadi menambahkan, bahwa pelepasan cincin membutuhkan durasi waktu berbeda tergantung bahan dari cincin tersebut, durasi pelepasan sekitar 10 menit. Jika bahan terbuat dari emas maka proses pelepasan akan lebih cepat jika dibandingkan dengan cincin bahan perak. Sedangkan kondisi cincin yang sulit dilepas sendiri karena sudah lama dipakai dan lingkar cincin sudah menyempit karena jari tumbuh membesar.
“Kebanyakan permintaan pelepasan cincin rata-rata karena pemakaian lama, seperti cincin pertunangan, serta kondisi tubuh berubah gemuk sehingga cincin semakin sempit di linggkar jari,” ujarnya.
Selain melepas cincin, sejumlah permintaan evakuasi di Cilacap juga meningkat seperti operasi tangkap tawon (OTT) dan evakuasi hewan liar.