Cilacap, serayunews.com
Aplikasi SIRITA diperkenalkan oleh Sukasno, Koordinator BMKG Jawa Tengah pada audiensi dengan Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji di ruang kerja Bupati Kamis (27/5). Audiensi tersebut dihadiri Kepala Stasiun BMKG Cilacap Taruna Mona Rachman, Kepala Stasiun BMKG Banjarnegara Setyoajie Prayoedie serta Kalakhar BPBD Cilacap Tri Komara Sidhy.
Selain aplikasi SIRITA, BMKG juga menyampaikan peta rawan bencana tsunami yang telah disusun dan dibuat hingga level kecamatan untuk kabupaten di pesisir selatan Jawa Tengah.
“Memperhatikan aktivitas kegempaan dan potensi bahaya tsunami yang ada, saya berharap peta rawan bencana tsunami dan aplikasi peringatan dini SIRITA dapat membantu pemerintah daerah dalam mengambil langkah prioritas penanggulangan bencana dan meningkatkan kewaspadaan masyarakat dalam menghadapi bencana di wilayahnya,” ujar Sukasno.
Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji menyampaikan terimakasih kepada BMKG telah membantu meningkatkan kewaspadaan dan kesadaran masyarakat terhadap potensi bencana alam di Kabupaten Cilacap.
“Saya meminta agar kewaspadaan terhadap bencana terus disosialisasikan, berikan edukasi kepada masyarakat terutama kepada anak-anak sekolah. Saya berharap nantinya pelajar memiliki kepedulian lebih akan terus mentrasfer ilmu dilingkungannya” ujar Bupati.
Sementara itu, Kalakhar BPBD Cilacap Tri Komara Shidy menyampaikan, bahwa ada 10 kecamatan di wilayah Cilacap yang rawan bencana, terutama di wilayah bagian selatan yang perlu disosialiaasikan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam gempa bumi dan tsunami, serta menambah titik kumpul evakuasi.
“Tidak hanya di kota, nantinya kita sedang berupaya agar di 10 kecamatan tersebut terdapat shelter atau gedung bertingkat untuk evakuasi jika terjadi bencana tsunami,” ujarnya.