Kalakhar BPBD Banjarnegara Aris Sudaryanto melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik, Budi Wahyono mengatakan, dampak dari longsor yang terjadi pada 17 November lalu memang masih terasa. Saat ini para relawan terus berusaha membersihkan material longsoran yang merusak rumah warga.
Tidak hanya itu, pembuatan drainase juga menjadi prioritas demi pencegahan terjadinya longsor susulan di wilayah tersebut.
“Dari kejadian pekan kemarin, ada 2 rumah rusak berat dan satu rusak sedang. Hingga saat ini, masih terdapat 10 kepala keluarga dengan 36 jiwa mengungsi, mereka tersebar di 6 titik pengungsian,” katanya.
Selain itu, pada lokasi yang sama juga terjadi pergerakan tanah dan menyebabkan jalan dusun yang ada di RT 7 RW 11 menuju RW 6 putus total. Hal ini menyebabkan sekitar 1 hektare lahan perkebunan warga rusak. Tidak hanya itu pergerakan tanah ini juga berpotensi terjadinya longsor susulan yang dapat mengancam 31 rumah warga.
“Saat ini, warga bersama dengan para relawan berusaha membuat drainase, namun kondisi ini masih terkendala dengan intensitas hujan yang cukup tinggi, sehingga ini dapat membahayakan aktivitas relawan,” ujarnya.