Purbalingga, serayunews.com
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Purbalingga, Mukodam menyampaikan, hasil pemeriksaan oleh petugas, hewan yang suspek PMK di Purbalingga masih bertambah. Namun, kondisi itu juga diimbangi dengan angka kesembuhan.
Di wilayah Kabupaten Purbalingga, walaupun ada penambahan suspek namun diikuti dengan tingkat kesembuhan yang tinggi yakni 90-95 persen.
“Angka tersebut merupakan angka yang cukup bagus, dikarenakan saat ini di Jawa Tengah tingkat kesembuhannya masih sekitar 80 persen,” katanya, Jumat (26/08/2022).
Tingginya tingkat kesembuhan menurut Mukodan, dikarenakan para peternak di Purbalingga sudah memahami PMK ini berasal dari virus yang dapat ditanggulangi dengan upaya pencegahan. Antara lain dengan peningkatan sanitasi kandang, pembatasan mobilitas petugas kandang.
“Kemudian kebersihan kandang, kebersihan peralatan kandang dan isolasi mandiri bagi ternak yang baru datang dengan mengantongi surat kesehatan,” katanya.
Dinas Pertanian juga memberikan desinfektan secara rutin, agar sanitasi kandang terjaga dengan baik. Peningkatan kualitas pakan untuk meningkatkan daya tahan ternak yang dipelihara, juga sangat penting agar ternak selalu terjaga dari PMK.
“Peternak juga memberikan jamu yabg dibuat dari ramuan tradisional seperti gula merah, jeruk nipis, jeruk lemon, sereh wangi, bawang putih dan kunyit sebagai peningkat daya imunitas ternak,” ujarnya.
Kasus kematian ternak di Desa Sokanegara Kecamatan Kejobong, menurut Mukodam, terjadi karena terindikasi keracunan pada pakan rumputnya yang terkena herbisida. Peternak, mengambil rumput dari ladang milik perorangan yang baru disemprot menggunakan herbisida.
“Kejadian ini menjadi catatan bagi kita, agar para pemilik lahan bisa menginformasikan ke peternak dengan membuat tulisan rumput ini baru disemprot. Jadi peternak tahu, bahwa tanaman tersebut sudah disemprot, sehingga tidak diambil atau diarit,” kata Mukodam.