Cilacap, Serayunews.com-Air hujan yang beberapa kali mengguyur di wilayah Cilacap, ditampung ke sebuah toren berwarna orange. Air hujan yang sudah ditampung tersebut tidak digunakan sebagai cadangan air di musim kemarau, akan tetapi dimanfaatkan untuk digunakan sebagai air konsumsi dan juga hand sanitizer.
Bank Sampah Mandiri Kelurahan Kebonmanis Kecamatan Cilacap Utara yang melakukan inovasi tersebut. Saat ini, hand sanitizer sudah dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar, sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19.
Direktur Bank Sampah Mandiri Cilacap Muhamad Nurhidayat mengatakan jika hal tersebut dolakukan dengan memanfaatkan instalasi pengolahan air hujan (IPAH) dan elektrolisa air hujan (Elisah) yang bisa membuat air hujan bisa dikonsumsi tanpa dimasak, dan sebagian dibuat hand sanitizer.
“Air hujan kami tampung dari genting rumah dan masuk toren, ada model saring, dan setelah terkumpul, dengan memanfaatkan Elisah, bisa memisahkan asam dan basa,” ujarnya.
Dijelaskan jika air jujan yang dimanfaatkan merupakan yang belum turun ke tanah, tetapi di tampung dari penampungan di atap genting maupun talang atap rumah.
Selanjutnya sebelum masuk toren ada saringan. Selanjutnya, ditempatkan pada dua boks yang dipasang elektrolisis air. Hasil penyaringan alat tersebut menjadikan air basa dan asam. Proses air hujan menjadi air basa maupun asam ini membutuhkan waktu sekitar satu minggu.
“Untuk yang air basa atau air alkali, PH sampai 9, sudah di cek oleh Dinas Kesehatan Cilacap bahwa bagus untuk dikonsumsi, dan untuk air asam ph 4 kebawah, dan bisa digunakan untuk luka kering, disinfektan , dan semprot wajah biar seger,” katanya.
Nurhidayat mengatakan jika karena kegiatan tersebut merupakan hasil kegiatan masyarakat, maka sementara ini tidak diproduksi secara besar. Saat ini baru dimanfaatkan warga Kelurahan Kebonmanis. Namun, sudah melalui uji klinis di Dinkes Cilacap.
“Inovasi ini dilakukan sebagai satu bentuk pencegahan penularan Covid-19, dengan membuat hand sanitizer dan masker,” ujarnya.