SERAYUNEWS – Wiro Sableng: Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212.
Gurunya bernama Sinto Gendeng. Kelakuanya konyol tetapi sakti. Ampuh dengan jurus andalan ‘pukulan kunyuk melempar buah’
Dia menggunakan kelihaiannya bersilat untuk menolong orang lemah dan menegakkan keadilan.
Begitu karakter jagoan yang dibangun Bastian Tito. pada 23 Agustus 1945. Pria berdarah Minang yang merantau ke Jakarta sejak muda.
Dia membiayai kuliahnya dari pekerjaannya sebagai jurnalis majalah hiburan Vista pada 1960-an.
Cerita silat Wiro Sableng pertama kali terbit tahun 1967, berkembang sampai 185 judul dan beberapa kali cetak ulang, yang mana rata-rata cetakannya mencapai 800.000 eksemplar.
Pada akhirnya cerita silat ini dipindahkan ke dalam bentuk film. Wiro Sableng mulai tampil di layar kaca setiap hari Minggu pada 1996.
Sinetronnya di layar kaca berhasil menawan perhatian penonton. Ratingnya termasuk tiga besar dalam acara Minggu.
Sebelumnya, tahun 1988 sempat juga dijadikan film layar lebar, tapi kurang bethasil.
Akhirnya pada tahun 2018, Wiro Sableng turun gunung ke layar perak lagi. Film garapan Lifelike Pictures ini dibintangi oleh Vino Giovanni Bastian yang tak lain adalah anak dari Tito Bastian.
Di kanal YouTube Wendi Cagur, Senain (8/1/2024), Vino mengaku berdosa karena malu dengan Wiro Sableng.
“Karena kan novelnya tiba-tiba jadi film terus sinetron, saking bangganya mobil bokap itu kayak di truk itu penuh tulisan soal Wiro Sableng,” imbuhnya.
Dia malu karena sering diejek teman-temannya.
Akhirnya Vino menyadari, kenapa harus malu, apalagi dari novel Wiro Sableng, ia dan keluarga bisa hidup dan bersekolah.
Vino bangga, sambil mengenang mendiang ayahnya yang wafat pada 2 Januari 2006.
“Suara ketikan beliau terdengar sampai ke kamar kami. Beliau mengetik kayak pakai 11 jari. Cepat sekali,” kenang Vino.
Sampai akhirnya di mobil miliknya, Vino memasang stiker 212 dan karakter Wiro Sableng lainnya persis yang dilakukan ayahnya.*** (O Gozali)