Cilacap, Serayunews.com-Pemerintah Kabupaten Cilacap mendirikan dapur umum untuk membantu salah satu pesantren di Kecamatan Majenang yang santrinya banyak terkonfirmasi Covid-19. Ratusan porsi makanan setiap harinya disiapkan oleh relawan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Dinas Sosial Kabupaten Cilacap, TNI dan Polri.
Makanan diberikan kepada para santri yang menjalani karantina massal di pesantren tersebut, sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Serta agar tidak meluas sampai ke luar pesantren.
“Sebagai langkah awal, dapur umum di pesantren ini didirikan sampai 14 hari kedepan, tetapi ini tentatif, kalau masih belum selesai (penanganan Covid-19) maka kita akan tetap bantu mereka,” ujar Kapolres Cilacap AKBP Dery Agung Wijaya, Kamis (8/10/2020).
Kapolres bersama dengan Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji dan jajaran Forkopimda juga telah melakukan pengecekan kesiapan petugas lapangan yang menangani Covid-19 di pesantren tersebut.
Dapur umum didirikan di lingkungan pesantren, setelah Sekretaris Daerah Kabupaten Cilacap Farid Ma’ruf meminta agar ada pembatasan aktivitas di pesantren tersebut. Mereka tidak diperbolehkan pulang bagi santri yang positif, dan masih menunggu hasil swab dan serta menunggu giliran untuk di swab. Selain itu, aktivitas belajar mengajar di pesantren tersebut sementara dihentikan.
“Ada pembatasan aktifitas di pesantren, misalnya tidak boleh ada orangtua atau wali murid yang datang ke pondok selama 14 hari, dan kegiatan belajar mengajar dihentikan dulu,” ujar Sekda usai Rakor Penanganan Pencegahan Penularan Covid-19, di pendapa Kecamatan Majenang, pada Senin (5/10/2020).
Sekda memastikan dapur umum ini, akan memenuhi kebutuhan pangan dari seluruh para santri, dan juga kebutuhan untuk meningkatkan daya tahan tubuh mereka, hingga penanganan kesehatannya.
Sampai Jumat (9/10/2020) jumlah kasus positif di Cilacap mencapai 390 kasus, dengan rincian 193 orang sembuh, 185 orang dalam perawatan dan 12 orang meninggal dunia. Dari sebanyak 185 orang yang terkonfirmasi positif, jumlah pasien Kluster Pesantren sebanyak 121 orang.