SERAYUNEWS – Perkembangan teknologi yang begitu cepat dan dinamis menuntut manusianya untuk beradaptasi. Dalam dunia kerja saat ini tidak hanya diperlukan kemampuan akademis saja. Tetapi juga perlu ditunjang dengan memiliki skill tambahan.
Hal tersebut disampaikan oleh Pratiwi Nugrahaeni, pada acara wisuda ke 152 Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), di Auditorium Graha Widyatama Prof. Rubijanto Misman Unsoed, Selasa (05/03/2024).
Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) angkatan 2004 ini, dinilai sebagai generasi yang sukses, baik di bidang akademis maupun bisnis. Sehingga diberikan kesempatan untuk memberikan pidato penyemangat kepada para wisudawan.
“Semua jadi sarjana tapi tidak tahu ke depannya. Apa yang harus dilakukan ke depan? Tentukan passion dan action. Bekerja dengan hati, dan jujur,” kata Tiwi.
Masih menurut Tiwi, ke depan persaingan akan semakin ketat. Maka adaptasi harus bisa dilakukan dengan cepat. Masa muda jangan dijadikan alasan untuk bersantai ria. Tetapi manfaatkan untuk menambah skill, untuk meningkatkan nilai diri.
“Bekerja cepat karena persaingan semakin ketat. Skill atau kemampuan jadi penentu dan maka dari itu perbanyak skill pada masa sekarang. Kerjalah sesuai passion, jangan hanya asal kerja berangkat pagi pulang malam,” katanya.
Perempuan muda nan cantik ini berkisah. Dia lulus dari Fakultas Kedokteran lulus dengan gelar S.Ked tahun 2008 dan lulus profesi 2011. Kemudian dia sempat kerja di rumah sakit dan klinik. Bahkan sampai memiliki klinik kecantikan sendiri.
Tapi, dia berpikir secara realistis. Bahwa dalam bekerja tidak harus selalu linier dengan studj yang ditempuh. Tiwi mencoba tantangan baru dengan mulai usaha daging, membantu suaminya. Tak berhenti di situ, dia keluar jalur dari kedokteran dan menggeluti usaha perhotelan.
“Dari awalnya seorang dokter, profesi sempat kerja di rumah sakit dan klinik. Sempat punya klinik kecantikan dan mulai membantu suami di luar bidang kedokteran. Buka toko daging dan akhirnya beralih ke hotel,” kata Pemilik Hotel Aston Purwokerto ini.
Apa yang disampaikan Tiwi, senada dengan yang disampaikan Rektor Unsoed Prof Dr Ir Akhmad Sodiq MSc Agr IPU ASEAN Eng, dalam pidatonya. Dia mengatakan, dinamika yang ada, sejatinya menjadi pemantik, agar kita menjadi lebih mampu menghadapi gelombang kehidupan, dengan menyesuaikan diri dengan situasi. Memiliki kecakapan yang dapat diandalkan, sekaligus mampu mengadopsi perkembangan teknologi terkini.
“Dalam konteks tersebut, maka lulusan Universitas Jenderal Soedirman, harus mampu menjadi bagian yang berperan serta aktif dan mengambil inisiatif. Alumni Universitas Jenderal Soedirman tidak boleh menjadi penonton belaka, yang pasif dan sebatas menunggu dalam ketidakpastian,” kata dia.
Akhmad Sodiq berpesan kepada para wisudawan agar menjadi pribadi yang memiliki rasa kepekaan, menjadi insan yang memiliki jiwa ketahanan, dan menjadi manusia yang selalu bersyukur.
Pada wisuda ke 152 ini, Unsoed mewisuda sebanyak 1.147, terdiri dari 10 Doktor, 81 Magister, 27 orang dengan sebutan professional, 967 sarjana, dan 62 Ahli Madya. Dari jumlah tersebut tercatat sejumlah 409 orang di antaranya dinyatakan lulus dengan pujian atau cumlaude.