SERAYUNEWS – Bulan Ramadan terbagi menjadi tiga fase: 10 hari pertama penuh rahmat, 10 hari kedua penuh ampunan (maghfirah), dan 10 hari terakhir sebagai pembebasan dari neraka.
Memasuki pertengahan Ramadan, umat Islam dianjurkan untuk meningkatkan ibadah dan memperbaiki kualitas spiritual mereka.
Rasulullah SAW bersabda:
“Awal bulan Ramadan adalah rahmat, pertengahannya adalah ampunan, dan akhirnya adalah pembebasan dari api neraka.” (HR. Ibnu Khuzaimah, Al-Baihaqi)
Pertengahan Ramadan menjadi momen penting untuk merenungi ibadah yang telah dilakukan, memperbaiki kekurangan, dan mempersiapkan diri menyambut malam-malam terakhir yang penuh berkah.
Allah SWT berfirman:
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Ali Imran: 133)
Hadis Rasulullah SAW juga menyebutkan bahwa di pertengahan Ramadan, Allah SWT semakin membuka pintu pengampunan bagi hamba-Nya. Oleh karena itu, memasuki fase ini, kita dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan tidak mengendurkan semangat dalam beramal shalih.
Pertengahan Ramadan dikenal sebagai fase maghfirah (pengampunan). Ini adalah waktu terbaik untuk memperbanyak istighfar dan memohon ampunan kepada Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda:
“Demi Allah! Aku beristighfar kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya lebih dari 70 kali dalam sehari.” (HR. Bukhari no. 6307)
Amalan yang bisa dilakukan:
Di awal Ramadan, semangat shalat tarawih dan qiyamul lail sering kali tinggi, tetapi di pertengahan Ramadan mulai menurun. Ini adalah ujian untuk tetap istiqamah.
Allah SWT berfirman:
“Dan pada sebagian malam, shalat tahajudlah kamu sebagai ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (QS. Al-Isra: 79)
Amalan yang bisa dilakukan:
Ramadan adalah bulan diturunkannya Al-Qur’an, sehingga membaca dan merenungi maknanya menjadi ibadah yang sangat utama.
Allah SWT berfirman:
“Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia…” (QS. Al-Baqarah: 185)
Amalan yang bisa dilakukan:
Memasuki pertengahan Ramadan, banyak orang mulai fokus pada persiapan Lebaran. Namun, Rasulullah SAW mengajarkan untuk tetap memperbanyak sedekah.
Rasulullah SAW bersabda:
“Sebaik-baik sedekah adalah sedekah di bulan Ramadan.” (HR. Tirmidzi no. 663)
Bentuk sedekah yang bisa dilakukan:
Ramadan bukan hanya soal menahan lapar dan haus, tetapi juga menahan diri dari perkataan dan perbuatan yang tidak bermanfaat.
Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatan buruk, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan hausnya.” (HR. Bukhari no. 1903)
Amalan yang bisa dilakukan:
Di pertengahan Ramadan, doa semakin mustajab. Rasulullah SAW bersabda:
“Ada tiga orang yang doanya tidak akan ditolak: pemimpin yang adil, orang yang berpuasa hingga ia berbuka, dan doa orang yang terzalimi.” (HR. Tirmidzi no. 2526)
Waktu-waktu terbaik untuk berdoa:
Dzikir yang dianjurkan: اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
(Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni) – Doa yang diajarkan oleh Rasulullah untuk malam-malam Ramadan.
Membaca tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir setiap saat.
Memasuki pertengahan Ramadan bukanlah saat untuk mengendurkan semangat ibadah, tetapi justru momen untuk memperbanyak amal shalih, memohon ampunan, dan mempersiapkan diri menyambut malam-malam terakhir yang penuh kemuliaan.
Dengan tetap menjaga shalat malam, membaca Al-Qur’an, bersedekah, menjaga lisan, dan memperbanyak doa, kita bisa meraih keberkahan Ramadan secara maksimal.
Semoga kita semua diberikan kekuatan untuk menjaga ibadah hingga akhir Ramadan dan mendapatkan ampunan serta ridha Allah SWT. Aamiin.***