SERAYUNEWS – Jumlah anak tidak sekolah di Kabupaten Banyumas mencapai 15 ribu anak. Hal itu menjadi tantangan tersendiri bagi Pemerintah Daerah (Pemkab) Banyumas. Hal itu terungkap saat acara Sosialisasi Pengananan Anak Tidak Sekolah (PATS), di Ruang Hastinapura Java Heritage Purwokerto, Rabu (13/11/2024).
Sekretaris Dinas Pandidikan Sarno mengatakan berdasarkan data yang ada, jumlah anak tidak sekolah sesuai data Dapodik sebanyak 15.229 orang yang tersebar di 27 kecamatan se-Kabupaten Banyumas. Angka tersebut terbilang tinggi sehingga perlu perhatian dan dukungan berbagai pihak.
“Anak dikatakan tidak sekolah memang sejak awal tidak sekolah seperti anak disabilitas maupun anak yang putus sekolah,” katanya.
Kondisi tersebut dibuka dan dipaparkan, agar semakin banyak pihak yang mengetahui. Sehingga bisa tumbuh kesadaran untuk bersama sama mengatasinya.
Acara sosialisasi ini dihadiri OPD terkait, Camat, Kepala Kelurahan dan Kepala Desa serta seluruh Pengawas SD, SMP dan Penilik PAUD, Dikmas, Se-Kabupaten Banyumas.
“Sosialisasi yang menyertakan camat dan kepala desa agar penganganan lebih komprehensif,” kata Sarno.
Assisten Pemerintahan dan Kesra Setda Banyumas Nungky Harry Rachmat yang membuka acara, menyampaikan persoalan ini merupakan hal serius yang harus diselesaikan. Maka dari itu, diperlukan sinergi dan gotong royong berbagai stakeholder.
“Jumlah ini bukan sekadar angka, tetapi merupakan cerminan dari sebuah tantangan besar yang perlu kita hadapi bersama. Ketika seorang anak putus sekolah, peluang mereka untuk mencapai kesejahteraan dan hidup yang lebih baik menjadi semakin kecil. Maka melalui sosialisasi ini, kita ingin membangun kesadaran bahwa penanganan anak tidak sekolah adalah tanggung jawab yang harus kita selesaikan bersama,” kata dia.
Untuk mengatasi permasalahan ini, perlu ada langkah konkret, sinergi, dan strategi yang efektif.
“Melalui acara ini, mari kita saling berdiskusi, berbagi pengalaman dan saling memberikan solusi yang efektif dan efisien untuk mengentaskan permasalahan ini. Program-program yang sudah ada sebagai solusi untuk mengantaskan permasalahan ini marilah kita optimalkan. Apa yang menjadi evaluasi mari kita benahi dan apa yang memberikan dampak positif marilah kita lanjutkan,” kata dia.