Keceriaan dan kegembiraan tampak terlihat pada sekitar 30 anak yatim dan duafa yang ada di Banjarnegara, saat mendapatkan kesempatan berbelanja baju Lebaran di pusat perbelanjaan yang ada di Banjarnegara, Minggu (24/4/2022). Meskipun tampak malu-malu, mereka begitu antusias saat memilah-milah pakaian, celana, dan lain sebagainya
Banjarnegara, Serayunews.com
Kegembiraan mereka sangat terlihat saat mereka mulai memasuki pusat perbelanjaan. Apalagi, mereka boleh memilih baju Lebaran dan perlengkapan lainnya sesuka hati. Meski begitu, tidak sedikit dari mereka yang justru bingung saat memilih pakaian, karena merasa senang mendapat kesempatan belanja dan memilih perlengkapan yang diinginkan.
Yatim dan duafa yang sebagian masih usia dini ini, tampak berputar dan memilih aneka baju dari tempat satu ke tempat lain. Sesekali mereka pun bertanya pada pendamping dari sekolah relawan yang dengan sabar menuntun mereka dalam memilih baju yang diinginkan.
“Seneng banget, ini saya beli baju, celana buat Lebaran. Saya juga beli sepatu, tas, sama buku buat sekolah,” kata Cinta peserta belanja.
Tak hanya Cinta, puluhan anak-anak lainnya juga dibebaskan memilih pakaian yang mereka inginkan. Mereka tampak sibuk memilih dan mencoba satu per satu pakaian yang bergantungan atau terletak di keranjang besar di samping oleh para relawan.
Anak-anak ini, merupakan anak yatim dan duafa yang diajak oleh sekolah relawan untuk berbelanja pakaian yang akan digunakan saat Hari Raya Idulfitri.
Koordinator sekolah relawan Banjarnegara, S Fathoni mengatakan, kegiatan belanja bareng yatim dan duafa untuk keperluan Lebaran ini berawal dari keresahan para relawan yang melihat adik-adik yatim duafa yang masih banyak dari mereka yang belum pernah merasakan punya pakaian baru saat Lebaran. Bahkan, tidak sedikit dari mereka yang ternyata baru pertama kali beli baju Lebaran dan memilih sendiri.
“Kita berharap anak–anak yatim yang tidak pernah pergi ke pusat berbelanjaan, akhirnya bisa kita hadirkan. Kita bisa melihat keceriaan mereka dalam memilih baju, apalagi para yatim dan duafa ini bukan tinggal di panti asuhan, tetapi masih tinggal bersama saudara ataupun keluarga lain,” katanya.
Selain belanja bebas, para yatim dan duafa ini juga mendapatkan bantuan transport dari rumah mereka menuju tempat belanja, serta uang saku dan bingkisan. “Semoga ini bisa membuat mereka tersenyum saat menyambut lebaran tahun ini. Anggaran dari kegiatan ini berasal dari orang-orang baik yang peduli terhadap sesama,” katanya.
Berbeda dengan Adel, pendamping dari sekolah relawan ini mengaku ada pengalaman tersendiri hadir sebagai pendamping bagi yatim dan duafa untuk belanja keperluan Lebaran. Meski lelah, dia merasa ada kebanggaan saat bisa membantu mereka tersenyum.
“Kalau cape pasti, mereka yang belanja juga cape, tetapi cape itu hilang saat melihat mereka tersenyum. Hati kita itu seperti tersentuh, apalagi ada dari mereka yang baru pertamakali menginjakkan kaki di mall dan belanja baju Lebaran,” ujarnya.
Dia berharap, kegiatan ini bisa membuat para tayim dan duafa tidak lagi bersedih saat Lebaran tiba, mereka bisa tetap ikut berbahagia dengan memakai baju lebaran hasil pilihan mereka sendiri.