
SERAYUNEWS – Cuaca ekstrem melanda Kabupaten Banjarnegara dalam dua hari terakhir. BPBD Banjarnegara mengimbau warga yang tinggal di daerah rawan, meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi.
Kepala Pelaksana BPBD Banjarnegara, Aji Piluroso, mengatakan wilayah Banjarnegara memiliki karakteristik geografis yang membuat lebih dari 70 persen wilayahnya rentan bencana.
Melihat kondisi cuaca yang tidak stabil, BPBD memperingatkan akan potensi banjir, tanah longsor, hingga angin kencang.
“Kami mengingatkan masyarakat, terutama yang tinggal di daerah rawan bencana, agar tetap waspada dan siap menghadapi kemungkinan yang terjadi akibat cuaca ekstrem,” ujarnya.

Sebagai langkah antisipasi, BPBD Banjarnegara telah menyiapkan sejumlah strategi penanganan dini.
Di antaranya:
BPBD juga terus berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Jawa Tengah, BNPB, serta BMKG untuk memperbarui informasi cuaca dan potensi risiko.
Aji menyebutkan bahwa komunikasi ke masyarakat terus diperluas melalui camat, kepala desa, hingga jaringan komunitas relawan desa.
“Sosialisasi melalui camat, kades, hingga komunitas relawan di perdesaan juga kami lakukan. Langkah ini sebagai antisipasi serta mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dan memahami langkah tanggap darurat ketika terjadi situasi berisiko,” ujarnya.
Saat ini Banjarnegara masih dalam status siaga darurat bencana. Sementara itu, sejumlah relawan BPBD masih menangani dampak bencana di wilayah Situkung, Pandanarum.
“Semoga Banjarnegara ke depan tetap aman dari bencana. Namun kewaspadaan tidak boleh menurun, karena cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi,” kata Aji.
BPBD juga mengimbau masyarakat segera melapor jika menemukan gejala awal longsor seperti:
Dengan meningkatnya potensi bencana hidrometeorologi beberapa hari ke depan, BPBD meminta masyarakat tidak panik namun tetap waspada dan mengikuti informasi resmi dari pemerintah.