SERAYUNEWS- Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi (Andika – Hendi), meresmikan Pondok Pesantren El-Bayan 2 di Desa Bener Majenang, Kabupaten Cilacap, Sabtu, (26/10).
Andika – Hendi menyatakan komitmen, untuk terus mendorong pengembangan pondok pesantren.
Andika – Hendi datang ke pondok pesantren yang berada di area pegunungan itu bersama Adisatrya Suryo Sulisto dan Ketua DPC PDIP Cilacap Taufik Nurhidayat.
Kehadirannya disambut oleh Ketua Yayasan El-Bayan Majenang, Prof Dr Fathul Aminudin Aziz dan Ketua Dewan Pembina Yayasan El-Bayan, Imam Subky Najmuddin, bersama ratusan warga.
Pada kesempatan itu, Andika menyinggung terkait peranan penting pondok pesantren bagi dunia pendidikan. Menurutnya pondok pesantren mampu mencerdaskan generasi penerus bangsa, baik akhlak, intelektual hingga terkait emosionalnya.
Selain itu, bersama Hendi, Andika menyatakan komitmen tinggi dalam mendorong kemajuan dan pengembangan lembaga pondok pesantren jika terpilih memimpin Jateng.
Karena sudah terbukti, keberadaan pondok pesantren telah membantu pemerintah dalam mencerdaskan masyarakat. Terlebih para santri yang menjadi generasi penerus bangsa.
“Kalau kita kerja bareng, gotong royong, semua membantu, dan salah satu yang terdepan adalah pondok pesantren, maka saya optimis, Jawa Tengah akan lebih cepat dalam mendidik putra putri, baik intelektual, akhlak maupun kecerdasan emosinya,” ujar Andika.
Tak hanya itu, dalam programnya Andika – Hendi juga mendorong kesejahteraan guru ngaji termasuk guru pondok pesantren.
Andika juga mendoakan supaya Pondok Pesantren El-Bayan Majenang semakin berkembang ke depannya.
Dia juga menyatakan keinginannya untuk kembali berkunjung ke pondok tersebut, dengan harapan kondisi pondok yang semakin berkembang lagi ke depannya.
Ketua Yayasan El-Bayan Majenang, Prof Dr Fathul Aminudin Aziz mengatakan, bahwa Pondok Pesantren El-Bayan 2 merupakan pesantren berbasis pertanian.
Ada beragam sektor pertanian, perikanan dan peternakan yang dikembangkan, salah satunya buah durian dari beragam varian. Antara lain durian Montong, musang king, super tembaga, bawor hingga duri hitam.
“Kemudian pesantren ini gratis, makannya gratis, mondoknya gratis, sekolahnya gratis, perguruan tinggi juga gratis. Termasuk produk durian seperti musang king dan duri hitam, ini merupakan produk dari santri,” ungkapnya.
Selain mengaji dan sekolah, dalam keseharian para santri juga berlatih menyiapkan bahan pokok makanan dari sektor pertanian. Bahan makanan pokok itulah yang kemudian menjadi menu makanan sehari-hari bagi santri.