Cilacap, serayunews.com
Kepala Dinas Kesehatan Cilacap, Pramesti Giriana Dewi menyebutkan, sejak awal Januari hingga pertengahan Maret 2023, di Kabupaten Cilacap terdapat sedikitnya 41 kasus demam berdarah dengue (DBD).
“Dari sejumlah pasien tersebut, satu di antaranya meninggal dunia akibat penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes Aegypti tersebut. Apalagi saat sering hujan seperti ini, nyamuknya lebih gampang berkembang biak,” katanya kepada serayunews.com, Selasa (21/3/2023).
Baca juga: [insert page=’wujud-penghormatan-pj-bupati-bersama-fokopimda-berziarah-ke-makam-pahlawan-dan-mantan-bupati’ display=’link’ inline]
Ia menjelaskan, upaya menekan peningkatan kasus tersebut dengan menggandeng sejumlah pihak, seperti melaksanakan sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan menjaga kebersihan lingkungan sekitar rumah. Serta melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
“DBD ini cenderung ada di pemukiman padat penduduk. Kita upayakan PSN dengan penyemprotan asap atau fogging, sudah berlangsung melalui Puskesmas di kewilayahan,” ungkapnya.
Di sisi lain jika melihat kondisi saat ini, menurutnya tak menutup kemungkinan dapat terjadi penambahan kasus DBD. Meski begitu, dari sejumlah upaya, ia berharap tidak terjadi lonjakan terlalu tinggi.