SERAYUNEWS-Setiap hari, sekitar 57 perempuan Indonesia meninggal dunia akibat kanker serviks. Jenis kanker mematikan yang sebenarnya bisa dicegah sejak usia anak-anak. Data Global Cancer Observatory WHO tahun 2020 mencatat lebih dari 36.000 kasus baru dan 21.000 kematian per tahun akibat kanker leher rahim ini.
Berangkat dari keprihatinan tersebut, pemerintah sejak 2022 menghadirkan imunisasi Human Papillomavirus (HPV) secara gratis melalui program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). Sasaran utamanya anak perempuan kelas 5 SD, generasi muda yang berhak atas masa depan bebas kanker serviks.
Kabupaten Cilacap menjadi salah satu daerah yang menunjukkan komitmen kuat terhadap upaya ini. Hingga tahun 2024, cakupan imunisasi HPV di Cilacap telah mencapai 99 persen, jauh melampaui target nasional sebesar 90 persen. Sebuah pencapaian yang tak hanya membanggakan, tapi juga menyelamatkan masa depan ribuan anak perempuan.
Untuk mempertahankan dan memperluas cakupan ini, UNICEF Indonesia bersama Pemerintah Kabupaten Cilacap, Portkesmas, dan Pokja RCCE mengadakan pertemuan koordinasi lintas sektor. Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak penting seperti Dinas Pendidikan, Kepala Sekolah Dasar, Dinas Kesehatan, Puskesmas, hingga Kementerian Agama Kabupaten Cilacap
Penjabat Sementara Kepala Kantor Perwakilan UNICEF Wilayah Jawa, DR. Armunanto, Drs., MPH, menyampaikan bahwa Inisiatif Jaga Bersama adalah bagian dari dukungan UNICEF kepada Kabupaten Cilacap, untuk memastikan pemenuhan Hak Anak, termasuk hak tumbuh sehat, berprestasi, dan terhindar dari berbagai penyakit berbahaya yang dapat dicegah dengan imunisasi.
“Kami berharap dengan kegiatan ini, cakupan imunisasi kanker serviks yang sudah sangat baik di Cilacap bisa terus dipertahankan, sekaligus ikut meningkatkan cakupan imunisasi rutin usia sekolah lainnya seperti campak, rubella, tetanus, dan difteri,” ujarnya.
Selain imunisasi HPV, UNICEF juga mendukung program pendidikan, gizi, kesehatan ibu dan anak, perlindungan anak, pemberdayaan remaja serta program sanitasi dan air bersih.
Kepala Seksi Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan Kabupaten Cilacap, Narti, S.Pd., M.Pd., menegaskan bahwa sekolah memiliki peran penting dalam membangun pemahaman orang tua tentang kesehatan dan imunisasi. “Guru adalah ujung tombak dalam edukasi Kesehatan pada siswa. Kami di Dinas Pendidikan siap memperkuat peran sekolah dalam menjaga cakupan imunisasi yang tinggi di Kabupaten Cilacap,” katanya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap, H. Aziz Muslim, S.Ag., M.Pd.I., juga menyatakan dukungan aktif Kementerian Agama dalam memperluas edukasi imunisasi di seluruh madrasah dan lembaga pendidikan berbasis keagamaan.
Sekretaris Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kabupaten Cilacap, dr. Ari Windy Hardhanu, MM menekankan pentingnya menjaga momentum keberhasilan program ini.
“Imunisasi HPV ini adalah langkah pencegahan yang sangat efektif dan aman bagi masa depan kesehatan anak-anak kita. Kita ingin cakupan tinggi ini bisa terus dipertahankan, bahkan untuk imunisasi rutin lainnya di usia sekolah,” ujarnya.
Direktur Eksekutif Portkesmas, Basra Ahmad Amru, menggarisbawahi bahwa edukasi yang berkelanjutan sangat penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat. “Metode Komunikasi Antar Pribadi (KAP) yang digunakan para komunikator di lapangan terbukti efektif. Kami berharap, edukasi yang konsisten bisa terus mendukung keberhasilan imunisasi di Cilacap,” jelasnya.
Program Jaga Bersama sendiri telah dimulai sejak tahun 2024. Di tahap awal, para komunikator lokal yang terdiri dari guru, tenaga kesehatan, tokoh masyarakat, dan remaja telah dilatih untuk melakukan edukasi imunisasi HPV.
Pada tahap lanjutan ini, edukasi difokuskan untuk memastikan orang tua anak mendapatkan edukasi sebelum jadwal pemberian imunisasi HPV yang akan dilakukan pada bulan Agustus-September. Harapannya semua orang tua memberikan dukungan agar setiap anak mendapatkan imunisasi dan terlindung dari bahaya kanker serviks yang mengancam jiwa.
Portal Kesehatan Masyarakat (Portkesmas) adalah organisasi non-pemerintah yang berfokus pada penguatan layanan kesehatan primer di Indonesia. Sejak 2024, bersama UNICEF Indonesia, Portkesmas mengimplementasikan Jaga Bersama untuk meningkatkan cakupan imunisasi anak lewat edukasi yang praktis bagi tenaga kesehatan, guru, tokoh agama, dan masyarakat.