SERAYUNEWS– Upaya menjaga ketertiban umum dan ketentraman masyarakat (tibumtranmas) di wilayah perbatasan terus ditingkatkan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Cilacap. Langkah tersebut diwujudkan melalui patroli rutin di perbatasan Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Barat (Jabar), sekaligus memperkuat forum komunikasi lintas daerah.
Sekretaris Satpol PP Cilacap Rohwanto menegaskan, agenda patroli sudah dijadwalkan sejak September ini. Ia menjelaskan bahwa patroli tersebut tidak hanya sebatas rutinitas, tetapi juga menjadi strategi untuk mencegah potensi gangguan di lapangan.
“Memang di minggu-minggu September ini kita sudah mengagendakan untuk kegiatan patroli. Situasi tibumtranmas, gangguan pelanggaran Perda maupun Perkada di wilayah perbatasan menjadi fokus utama,” jelasnya, Rabu (24/9/2025).
Selain patroli, Satpol PP juga aktif mengikuti kegiatan Forum Komunikasi Perbatasan (Forkomtas). Forum ini, menurutnya, merupakan sarana penting dalam membangun sinergi antara Satpol PP Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Barat, khususnya dalam penegakan peraturan daerah.
“Ini merupakan agenda rutin antara Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Jawa Barat, khususnya di bidang Satpol, dalam rangka tibumtranmas serta membahas berbagai isu-isu lain di wilayah perbatasan,” imbuhnya.
Permasalahan di perbatasan, tambahnya, kerap memiliki karakteristik tersendiri. Salah satu yang paling sering dijumpai adalah terkait pemasangan reklame di sepanjang jalur nasional yang menghubungkan dua provinsi. Ia mengakui, praktik pemasangan reklame sering menimbulkan pelanggaran karena tidak sesuai dengan aturan.
“Yang paling mencolok itu misalnya, terkait pemasangan reklame. Kadang vendor dari Jawa Barat memasang reklame sampai melebar ke Jawa Tengah tanpa izin, atau sebaliknya. Itu sering dijumpai, dan itu contoh sederhana dari pelanggaran di perbatasan,” ungkapnya.
Selain reklame, permasalahan sosial juga pernah menjadi sorotan, seperti keberadaan pengemis, orang terlantar, hingga penyandang disabilitas mental (ODGJ). Namun, ia menilai saat ini kondisinya sudah jauh lebih tertangani.
Dalam pelaksanaannya, patroli gabungan melibatkan berbagai wilayah, baik antar provinsi maupun antar kabupaten. Wilayah yang bersinggungan langsung dengan Cilacap antara lain Kota Banjar dan Kabupaten Pangandaran (Jawa Barat), serta Kebumen, Banyumas, dan Brebes (Jawa Tengah). Ia menekankan bahwa keterlibatan banyak pihak sangat diperlukan mengingat keterbatasan personel.
“Kami menggali permasalahan tibumtranmas di lapangan, lalu mendiskusikannya dalam forum. Harapannya tentu agar ada solusi yang saling menguntungkan dan memperkuat sinergi antar wilayah,” terangnya.
Menurutnya, forum lintas daerah semacam ini tidak hanya menjadi ruang untuk mengidentifikasi persoalan, tetapi juga sarana membangun komunikasi berkelanjutan.
“Harapannya, dengan patroli ini kita bisa meminimalisir potensi pelanggaran perda, sekaligus mempererat komunikasi antar-Satpol PP di perbatasan. Dengan begitu, pertukaran informasi tentang kondisi tibumtranmas bisa semakin intens,” pungkasnya.