SERAYUNEWS – Bulan oktober ini atau empat bulan sebelum pemilihan umum (pemilu), sebanyak 27 terduga teroris tertangkap di berbagai wilayah Indonesia. Untuk mengantisipasi pergerakan terorisme di Kabupaten Banyumas, Polresta Banyumas terus melakukan pemantauan di berbagai wilayah terutama melakukan pemantauan terhadap eks napi terorisme (napiter).
Kapolresta Banyumas, Kombes Pol Edy Suranta Sitepu melalui Kabag Ops, Kompol Agus Amjat Purnomo mengungkapkan, hingga saat ini di Kabupaten Banyumas tidak ada ancaman terkait terorisme. Namun, pihaknya terus mengantisipasi hal tersebut, dengan menyiagakan tim khusus.
“Sistem pengamanan operasi Mantap Barata Candi, ada Satgas Dekteksi dari Intelejen dan Binmas. Mereka melakukan pemantauan terhadap tokoh-tokoh, eks Napiter atau yang lainnya,” kata dia, Selasa (31/10/2023).
Selain itu, pihaknya juga melakukan cooling sistem dengan menggandeng sejumlah tokoh masyarakat, tokoh agama, serta melakukan sambang untuk mengantisipasi segala potensi.
“Itu sudah kita laksanakan sejak dini. Kalau semua TPS di Banyumas, memang di nyatakan kurang rawan, terpantau sampai sekarang situasinya cukup landai,” katanya.
Meski demikian, untuk titik-titik yang berpotensi mengalami gangguan pada saat jalannya pemilu speerti KPU, Bawaslu, gudang milik KPU sudah di amankan oleh personel kepolisian.
“Mulai tanggal 19 Oktober mulai Operasi Mantap Brata Candi, sudah kita amankan. Personel melekat di KPU, Bawaslu, karena sudah ada logistik kotak suara yang datang, kita amankan sejak kemarin,” ujarnya.
Untuk pengamanan, polisi juga tidak sendiri, ada backup dari TNI, Satpol PP dan Limas.
“Jadi natni pola pengamanan masing-masing TPS, dua polri mengamankan 16 TPS di bantu 32 Linmas, atau satu Polri mengamankan delapan TPS di bantu 16 linmas,” ujar dia.