SERAYUNEWS- Setiap bulan Ramadan istilah iftar sering kita dengar. Iftar sering diadakan oleh kantor, sekolah atau organisasi.
Meskipun demikian, mungkin masih ada orang yang tidak terlalu memahami makna kata tersebut.
Sebenarnya apa arti iftar? Yuk, bahas lebih dalam di artikel ini!
Ramadan juga dikenal sebagai waktu untuk meningkatkan amal dan kepedulian sosial. Menyediakan iftar bagi orang lain, terutama bagi yang kurang mampu, dianggap sebagai perbuatan mulia dengan pahala besar.
Banyak masjid, organisasi kemanusiaan, dan individu mengadakan acara iftar bersama atau membagikan paket makanan untuk berbuka puasa.
Misalnya, di Indonesia, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) mengadakan pembagian takjil gratis bagi masyarakat dan wisatawan di kawasan The Mandalika selama bulan Ramadan.
Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk berbagi makanan, tetapi juga untuk menciptakan momen kebersamaan serta meningkatkan kepedulian sosial di bulan yang penuh berkah.
Iftar adalah istilah dalam bahasa Arab yang merujuk pada waktu berbuka puasa bagi umat Muslim selama bulan Ramadan.
Setelah menahan diri dari makan, minum, dan aktivitas tertentu sejak terbit fajar hingga matahari terbenam, iftar menjadi momen yang ditunggu-tunggu untuk mengakhiri puasa harian.
Secara tradisional, iftar dimulai dengan mengonsumsi kurma dan air putih, mengikuti sunnah Nabi Muhammad saw.
Iftar bukan hanya sekadar waktu untuk makan setelah seharian berpuasa, melainkan juga memiliki makna spiritual dan sosial yang mendalam.
Secara spiritual, iftar adalah bentuk syukur atas kemampuan menunaikan ibadah puasa dan kesempatan untuk merenungkan keberkahan yang diberikan Allah Swt.
Secara sosial, iftar sering menjadi ajang untuk berkumpul bersama keluarga, teman, dan komunitas, mempererat tali silaturahmi, serta meningkatkan rasa kebersamaan dan solidaritas.
Tradisi iftar dapat berbeda-beda di setiap negara, mencerminkan kekayaan budaya dan kebiasaan lokal. Berikut adalah beberapa contoh tradisi iftar di berbagai negara.
1. Indonesia
Di Indonesia, iftar memiliki padanan istilah buka puasa. Pasar dadakan yang menjual berbagai makanan khas untuk iftar, seperti kolak, es kelapa muda, cendol, dan aneka gorengan, marak muncul selama bulan Ramadan.
Tradisi membunyikan bedug sebagai penanda waktu maghrib juga umum orang lakukan. Setelah iftar, umat Muslim biasanya melanjutkan dengan salat maghrib, isya, dan tarawih berjamaah di masjid.
2. Turki
Di Turki, iftar sering berawal dengan sup lentil, berlanjut ke hidangan utama seperti kebab dan pilaf. Orang Turki juga menyajikan makanan penutup khas, seperti baklava dan güllaç.
Di kota-kota besar, tenda-tenda iftar menyediakan makanan gratis bagi masyarakat. Tradisi membunyikan meriam saat matahari terbenam sebagai penanda waktu iftar juga masih lestari.
3. Pakistan
Di Pakistan, iftar biasanya terdiri dari makanan ringan seperti samosa, pakora, buah-buahan segar, dan minuman manis seperti rooh afza.
Setelah iftar, umat Muslim melanjutkan dengan salat magrib dan kemudian menikmati makan malam yang lebih berat.
Masjid-masjid dan organisasi sosial sering mengadakan iftar bersama untuk masyarakat umum.
4. Mesir
Di Mesir, iftar mulai dengan mengonsumsi kurma dan susu, berlanjut ke hidangan seperti sup lentil, fattah (hidangan nasi dengan roti dan daging), dan berbagai jenis kue manis seperti kunafa dan qatayef.
Banyak organisasi dan individu yang menyediakan meja iftar gratis di jalan-jalan untuk mereka yang membutuhkan.
Demikian informasi tentang arti dari Iftar. Semoga bermanfaat. ***(Ika Sriani)