SERAYUNEWS – Frugal living makin populer di Indonesia, terutama menjelang kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% pada 2025.
Kondisi ini memicu banyak orang untuk mulai menerapkan gaya hidup hemat.
Apa Arti Frugal Living?
Mengutip laman Prudential, frugal living adalah gaya hidup yang fokus pada pengelolaan keuangan secara bijak dengan meminimalkan pengeluaran dan hanya membeli barang yang benar-benar diperlukan.
Gaya hidup ini muncul dari perubahan budaya dan kesadaran kolektif soal pengelolaan keuangan dan sumber daya. Prinsip-prinsip frugal living sebenarnya sudah ada sejak dulu dan menjadi bagian budaya di berbagai belahan dunia.
Namun, konsep ini kian mendapat perhatian di Indonesia, terutama jelang kenaikan PPN pada 2025. Kenaikan ini mendorong masyarakat untuk lebih cermat mengatur keuangan sehari-hari.
Meski bertujuan meningkatkan tabungan, penerapan frugal living secara masif bisa berdampak pada penurunan konsumsi. Jika berlangsung luas, hal ini dikhawatirkan bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi.
Cara Efektif Menerapkan Frugal Living
Untuk mulai menjalani frugal living, berikut beberapa langkah yang bisa diterapkan:
Buat Anggaran Bulanan
Catat pendapatan dan pengeluaran secara detail. Dengan begitu, Anda bisa mengontrol arus keuangan dan menetapkan batasan pengeluaran untuk tiap kategori.
Hindari Pembelian Impulsif
Evaluasi kebutuhan sebelum membeli barang. Bandingkan harga, manfaatkan promo, dan pertimbangkan barang bekas berkualitas.
Kurangi Pengeluaran Rutin
Memasak sendiri di rumah lebih hemat dibanding makan di luar. Selain itu, tinjau langganan yang jarang digunakan dan batalkan jika perlu.
Hemat Energi dan Air
Matikan perangkat elektronik yang tidak terpakai, perbaiki keran bocor, dan gunakan alat hemat energi.
Prioritaskan Tabungan dan Investasi
Sisihkan sebagian pendapatan untuk tabungan dan investasi demi kebutuhan darurat dan masa depan.
Teknologi Pendukung Frugal Living
Teknologi dapat mempermudah penerapan frugal living, di antaranya:
Aplikasi Pengelola Keuangan
Gunakan aplikasi seperti Mint atau YNAB untuk melacak pengeluaran dan membuat anggaran yang realistis.
Aplikasi Kupon dan Diskon
Aplikasi seperti Honey dan Rakuten membantu Anda mendapatkan harga terbaik saat belanja online.
Platform Pembelajaran Gratis
Pelajari keterampilan baru, seperti memasak atau menjahit, lewat platform gratis untuk mengurangi kebutuhan layanan berbayar.
Manfaat Frugal Living
Mengadopsi gaya hidup frugal living memberikan banyak manfaat, seperti:
Kebebasan Finansial
Anda bisa mencapai stabilitas finansial dan menghindari utang.
Ketahanan Finansial
Dana darurat mempersiapkan Anda menghadapi situasi mendesak.
Mengurangi Stres
Dengan hidup hemat, tekanan finansial berkurang sehingga kesejahteraan mental meningkat.
Peningkatan Tabungan
Kontrol pengeluaran memungkinkan Anda menabung lebih banyak.
Dampak Positif pada Lingkungan
Mengurangi limbah dan penggunaan energi berlebih mendukung keberlanjutan.
Frugal Living di Tengah Kenaikan PPN 12%
Kenaikan PPN menjadi 12% membuat masyarakat mulai beralih ke frugal living untuk menghadapi lonjakan harga barang dan jasa.
Dengan pendekatan ini, Anda bisa lebih selektif dalam mengelola pengeluaran, sehingga keuangan tetap stabil meski inflasi meningkat. Namun, tren ini juga dapat menurunkan konsumsi yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi.
Oleh karena itu, penting untuk menemukan keseimbangan antara menabung dan mendukung perekonomian.
Saki Tamogami
Perempuan asal Jepang ini berhasil membeli tiga rumah di usia 34 tahun. Dengan anggaran ketat—sekitar Rp24 ribu per hari untuk makan—ia berhemat selama 16 tahun.
Adrian Maulana
Artis Indonesia ini memilih naik transportasi umum, menghemat hingga Rp6 juta per bulan dari biaya perjalanan.
Frugal living bukan sekadar tren, tetapi langkah cerdas menuju kehidupan yang lebih stabil dan terencana di tengah tantangan ekonomi.***