SERAYUNEWS – Gempa Megathrust akhir-akhir ini menjadi sorotan publik, lalu apa itu gempa Megathrust?
Ramainya pembahasan mengenai gempa tersebut disebabkan karena adanya prediksi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menyatakan bahwa gempa ini kemungkinan ‘tinggal menunggu waktu’ terjadi di Indonesia.
Prediksi tersebut menimbulkan banyak orang ingin memahami apa sebenarnya Gempa Megathrust, di mana potensi lokasinya, dan apa yang perlu dilakukan jika gempa ini terjadi. Berikut ulasan lengkapnya.
Gempa Megathrust adalah jenis gempa bumi yang terjadi di zona megathrust, yaitu daerah pertemuan dua lempeng tektonik yang saling bertabrakan.
Istilah ‘Mega’ berarti besar, dan ‘Thrust’ merujuk pada sasar sungkup atau gaya dorong yang kuat.
Menurut buku “Geologi Gempa Bumi Indonesia” (2023) karya Agung Harijoko, dkk., di halaman 99 disebutkan bahwa Indonesia memiliki 13 segmentasi sumber gempa Megathrust serta lebih dari 295 segmentasi sumber gempa sesar aktif.
Kondisi geologi ini membuat Indonesia rentan terhadap gempa bumi dengan berbagai tingkat magnitudo dan kedalaman hiposentrum.
Gempa Megathrust dikenal sebagai salah satu gempa paling kuat dan berpotensi destruktif. Gempa ini dapat menyebabkan tsunami besar dan kerusakan yang luas di daerah terdampak.
Aktivitas gempa semacam ini terjadi akibat pergerakan dan tabrakan antara lempeng tektonik Bumi, yang menghasilkan tekanan besar sebelum akhirnya melepaskan energi dalam bentuk gempa.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengungkapkan bahwa Gempa Megathrust berpotensi terjadi di Indonesia, terutama di kawasan Selat Sunda dan Mentawai-Siberut.
Kedua wilayah ini belum mengalami gempa besar dalam kurun waktu ratusan tahun, sehingga dianggap sebagai area dengan potensi gempa Megathrust yang tinggi.
BMKG memperkirakan gempa di wilayah ini dapat mencapai kekuatan hingga M 8,7, atau bahkan lebih, dengan kemungkinan mencapai M 9.
Apabila kejadian alam itu terjadi, maka Pulau Jawa dan Sumatera akan berisiko terkena dampaknya, bahkan berpotensi tsunami yang serupa dengan tsunami Aceh 2004.
Meskipun demikian, BMKG meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik, karena mereka telah melakukan berbagai langkah deteksi serta pemantauan untuk mengantisipasi potensi gempa tersebut.
Meskipun tidak dapat diprediksi kapan tepatnya gempa Megathrust akan terjadi, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk melindungi diri saat gempa berlangsung:
Jika Anda berada di dalam ruangan, pastikan untuk melindungi kepala Anda saat berusaha menuju tempat yang lebih aman di luar ruangan.
Jika Anda tak dapat keluar gedung, berlindunglah di bawah meja atau perabot yang kokoh untuk melindungi diri dari benda-benda yang mungkin terjatuh.
Saat gempa terjadi, hindari menggunakan lift atau eskalator karena bisa terjebak didalamnya jika listrik padam atau terjadi kerusakan.
Hindari berdiri dekat dengan jendela, rak, atau dinding yang bisa roboh selama gempa berlangsung.
Menjaga diri agar tetap tenang merupakan kunci utama agar Anda bisa bertindak cepat dalam situasi darurat.
Itu tadi ulasan mengenai gempa Megathrust, potensi lokasinya hingga apa saja yang perlu dilakukan saat gempa.***