SERAYU NEWS – Terdapat wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW atas perantara Malaikat Jibril.
Ayat tersebut turun di Gua Hira pada 17 Ramadan sekitar tahun 610 masehi atau 13 tahun sebelum Nabi Muhammad hijrah dari Makkah ke Madinah.
Lalu, apa wahyu yang pertama kali turun? Ternyata ini yang diterima Nabi Muhammad. Yuk, simak penjelasannya di bawah ini.
اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ – ١
Iqra` bismi rabbikallażī khalaq.
Artinya, “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan,”
خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ – ٢
Khalaqal-insāna min ‘alaq.
Artinya, “Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.”
اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ – ٣
Iqra` wa rabbukal-akram.
Artinya, “Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia,”
الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ – ٤
Allażī ‘allama bil-qalam.
Artinya, “Yang mengajar (manusia) dengan pena”
عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ – ٥
‘Allamal-insāna mā lam ya’lam
Artinya, “Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.”
Wahyu yang pertama kali turun adalah Surat Al Alaq ayat 1 – 5. Dari hadis riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim, di suatu malam, Malaikat Jibril mendatagni Nabi Muhammad yang tengah berada di Gua Hira.
Kepada Muhammad, Jibril mengatakan, “Iqra (bacalah).”
Muhammad menjawab, “Aku tidak bisa membaca.”
Malaikat Jibril kemudian mendekap Muhammad. Dekapan Jibril membuat Muhammad susah bernapas.
Setelah dilepaskan, Jibril kembali mengulang perkataannya lagi. “Iqra (bacalah).”
Dan kembali Muhammad menjawab,”Aku tidak bisa membaca.”
Jibril kembali mendekap Muhammad hingga tiga kali. Setelah itu Jibril membacakan Surat Al Alaq ayat 1-5.
Karena turun di Kota Mekah, surat Al Alaq termasuk golongan surat Makiyah. Al Alaq sendiri memiliki arti segumpal darah.
Kandungan surat Al Alaq antara lain adalah perintah dari Allah SWT agar manusia mencari tahu tentang penciptanya.
Setelah mengetahui siapa penciptanya, manusia diperintahkan untuk memuliakan-Nya dengan segenap kemampuannya. Surat Al Alaq juga memerintahkan manusia untuk senantiasa beryukur atas semua nikmat yang dikaruniakan oleh Allah SWT.
Di dalam buku, “Membaca Sirah Nabi Muhammad: Dalam Sorotan Al-Quran dan Hadis-Hadis Shahih” Quraish Shihab menyebutkan bahwa Surat Al Alaq ayat 1 – 5 turun saat Nabi Muhammad berusia menjelang 41 tahun.
Turunnya ayat-ayat tersebut juga menjadi tanda pelantikan Nabi Muhammad SAW sebagai nabi dan rasul utusan Allah yang terakhir.
Allah menurunkan ayat 1-5 surat Al Alaq kepada Nabi Muhammad SAW sebagai wahyu pertama melalui perantaraan Malaikat Jibril.
Gua Hira pun menjadi saksi atas peristiwa luar biasa yang hanya dialami oleh Nabi Muhammad SAW sebagai manusia pilihan Allah.
Setelah Nabi Muhammad menerima wahyu Allah tersebut, beliau pulang dan menemui istrinya, Khadijah binti Khuwailid.
Nabi Muhammad pulang dalam kondisi ketakutan. Lalu, beliau berucap kepada Khadijah, “Selimuti aku! Selimuti aku!”
Kemudian, Khadijah menyelimuti suaminya hingga rasa takut yang dialami Nabi Muhammad SAW mereda. Khadijah juga membantu menenangkan Rasulullah.
Demikian penjelasan mengenai wahyu pertama kali yang turun. Semoga bermanfaat! *** (Putri Silvia Andrini)